Lihat ke Halaman Asli

Marah adalah Tanda Jiwa Sedang Kalah

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

“Kemarahan adalah emosi yang dihasilkan dari kehidupan. Semua yang hidup pasti memiliki energi marah. Marah itu emosi yang sifatnya universal, bila tidak dikelola dengan baik berpotensi merugikan diri sendiri.”~ Djajendra

Marah itu mudah, tidak perlu sekolah untuk bisa marah, tidak perlu ada syarat apapun untuk bisa marah, tidak perlu ada pelatihan khusus untuk bisa marah. Marah itu emosi yang wajar, dan pasti dimiliki oleh semua mahkluk hidup. Jadi, semua yang hidup pasti bisa marah.

Diri yang sedang marah adalah diri yang sedang kalah dengan realitas yang dihadapinya. Jadi, marah itu ekspresi dari diri yang sedang kehilangan ketenangan dan ketegasan saat menghadapi kenyataan hidup.

Orang-orang yang cerdas emosi pasti menyadari bahaya dari emosi marah. Apalagi marah itu emosi yang sangat mudah terekspresikan, dan secara pasti menimbulkan dampak negatif.

Perlu latihan yang sifatnya seumur hidup untuk menenangkan diri agar tidak mudah mengekspresikan marah. Diri sejati yang terkelola di dalam emosi cerdas dan pikiran baik, pasti mampu menggunakan bahasa positif dan merespon segala sesuatu dengan tenang, rasional, dan percaya diri.

Kemarahan berpotensi melukai hati orang lain, dan juga berpotensi menjadikan diri sendiri hidup dalam tekanan. Bila marah itu dipelihara, maka dia akan menjadi emosi yang membahayakan diri sendiri, termasuk menjadikan diri sulit menikmati damai dan bahagia.

Dalam kondisi sedang marah sangatlah sulit untuk berkonsentrasi dan berpikir jernih. Emosi marah akan menanggapi segala sesuatu dengan pikiran ego, sehingga berpotensi memperumit persoalan dan membuat situasi menjadi lebih buruk.

Marah haruslah dibatasi dengan tingkat toleransi tertentu. Miliki pengetahuan empati yang baik, lalu berikan respon dengan tenang dan penuh percaya diri saat menghadapi peristiwa yang membangkitkan rasa marah. Pastikan Anda terlatih untuk merespon dan tidak sekedar bereaksi atas peristiwa yang terjadi. Bersikaplah secara profesional dan redakan situasi emosional dengan emosi Anda yang cerdas. Perankan diri dengan cerdas emosi dan pikiran positif di setiap realitas yang memancing emosi kemarahan.

Jangan biarkan emosi negatif orang lain membangkitkan emosi marah Anda. Hadapi setiap peristiwa yang tidak menyenangkan hati dengan lebih tenang dan lebih cerdas emosi.

Bila emosi marah tidak dapat Anda kendalikan, maka Anda pasti berpotensi terjebak di ruang stres, dan juga berpotensi mengalami ketidakbahagiaan akibat pikiran negatif yang membiarkan energi marah mendominasi jiwa Anda.

Ketika Anda sedang menghadapi orang marah, Anda wajib menjadi lebih tenang, lebih berpikir positif, dan memberikan respon untuk memperkecil marah.

Marah dalam sikap diam sangatlah berbahaya untuk kesehatan. Kemarahan pasif berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit mental. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu menghadapi realitas yang menyakitkan ataupun yang tidak menyenangkan hati dengan tenang dalam pikiran positif dan emosi cerdas.

Djajendra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline