Tulisan ini terinspirasi dari sebuah video di kanal YouTube Ali Abdaal tentang "6 Habits to Make 2025 Your Best Year." Ali Abdaal, yang dikenal sebagai seorang dokter sekaligus content creator produktivitas, membagikan kebiasaan-kebiasaan ini secara ringkas. Di sini, kebiasaan tersebut akan dijelaskan dengan sentuhan ilmiah namun tetap ringan, cocok bagi seseorang yang ingin mempersiapkan diri menyambut tahun 2025.
1. Tantangan 90 Hari
Mengapa 90 hari? Dalam kurun waktu tiga bulan, kamu masih punya fokus kuat sekaligus cukup waktu untuk melihat hasil nyata. Menurut teori penetapan tujuan (goal-setting), target dengan tenggat waktu yang jelas memicu motivasi. Misalnya, selama 90 hari kamu bisa berkomitmen untuk olahraga rutin atau belajar keterampilan baru. Karena ada "deadline," kamu lebih terpacu, tidak berlarut-larut menunda, dan tahu persis kapan harus mengevaluasi hasilnya.
Sisi Ilmiah: Penelitian menunjukkan bahwa target jangka pendek yang spesifik meningkatkan motivasi, karena otak lebih mudah membayangkan langkah konkret dan hasil akhir.
2. Review Mingguan
Luangkan sekitar 20 menit di akhir minggu untuk mengevaluasi dirimu sendiri. Apa yang sudah tercapai? Apa yang kurang efektif? Konsep ini mirip dengan kaizen---perbaikan berkelanjutan. Penelitian membuktikan bahwa refleksi rutin memperkuat "self-regulated learning," di mana kamu belajar mengontrol cara kerja otakmu sendiri. Dengan melakukan review mingguan, kamu cepat tahu strategi mana yang perlu diubah dan kebiasaan mana yang harus dipertahankan.
Sisi Ilmiah: Tinjauan rutin memudahkan proses pembelajaran mandiri dan meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap tantangan yang muncul.
3. Manifesto Pagi (Jurnal 2 Menit)
Sebelum memulai hari, luangkan 2 menit untuk menulis hal paling penting yang ingin kamu capai hari itu. Aktivitas menulis jurnal singkat telah dikaitkan dengan pengurangan stres, peningkatan fokus, dan kejernihan pikiran. Dua menit ini memberi arah yang jelas pada harimu, semacam "navigasi" agar kamu tidak hanya mengikuti arus.
Sisi Ilmiah: Menulis harian membantu otak menyusun prioritas, membangun motivasi intrinsik, dan menciptakan pola pikir bertumbuh (growth mindset).