Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Djatiprasodjo

Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Pernikahan Sakral Raka dan Saskia: Sebuah Adat yang Mengikat Cinta

Diperbarui: 15 Agustus 2024   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan Sakral Raka dan Saskia dibayangi Ibu Malam/Ilustrasi koleksi pribadi


Pagi itu, mentari menyinari desa kecil tempat Raka dan Saskia akan mengikat janji suci. Kicauan burung berpadu dengan gemericik air di sungai yang mengalir tenang di belakang rumah Raka, menambah kesyahduan suasana. Pernikahan ini bukanlah pernikahan biasa, melainkan pernikahan yang dilaksanakan secara adat Jawa dengan tradisi Basahan, sebuah ritual yang sangat sakral dan penuh makna.

Raka berdiri di depan cermin, mengenakan pakaian pengantin khas Jawa, dengan kain batik yang dililit rapi di pinggangnya, blangkon yang menutupi kepalanya, dan jarik yang menutupi kakinya hingga sebatas betis. Meski sudah terbiasa dengan kompetisi renang dan sorotan publik, hari ini terasa berbeda baginya. Ada rasa gugup yang menggelayut di hatinya, namun sekaligus rasa syukur yang dalam. Ia akan menikahi perempuan yang sangat ia cintai, Saskia, yang tak hanya cerdas dan cantik, tapi juga memiliki hati yang lembut.

Di ruangan lain, Saskia sedang dipersiapkan oleh para dukun manten. Ia mengenakan kebaya berwarna putih dengan motif bunga yang indah, rambutnya disanggul dengan rapi, dihiasi dengan cunduk mentul yang berkilauan di bawah sinar matahari. Wajahnya tampak tenang, namun di balik ketenangan itu, hatinya berdegup kencang. Ia tahu, pernikahan ini akan menjadi awal dari perjalanan hidup yang baru bersama Raka.

Ketika semua sudah siap, prosesi pun dimulai. Dengan langkah perlahan, Raka diiringi keluarganya menuju ke tempat akad nikah. Tempat itu sederhana namun penuh dengan sentuhan tradisional---bunga melati yang disusun rapi di sekitar tempat duduk, tikar pandan yang digelar di atas lantai, dan bau dupa yang terbakar, menciptakan suasana sakral yang memancar dari setiap sudut.

Di hadapan penghulu, Raka mengucap ijab kabul dengan suara yang lantang dan jelas. "Saya terima nikahnya Saskia binti Abdul dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," kata Raka, suaranya menggema di antara kerumunan tamu yang hadir. Dalam satu nafas, ikatan suci itu pun resmi terjalin.

Saskia yang duduk di samping Raka menunduk penuh syukur, air matanya menetes saat mendengar kata-kata sakral itu. Ia kini resmi menjadi istri Raka. Di tengah kebahagiaan yang meluap, mereka berdua merasa begitu dekat dengan Sang Pencipta, yang telah mempertemukan dan menyatukan mereka dalam ikatan suci ini.

Setelah akad selesai, mereka melanjutkan prosesi panggih, di mana mereka dipertemukan kembali sebagai suami istri. Dalam tradisi Jawa, prosesi ini mengandung banyak makna, salah satunya adalah simbolisasi dari kesetiaan dan ketulusan cinta antara pasangan suami istri. Raka dan Saskia saling menatap dengan senyuman yang hangat, dan ketika mereka saling suap dengan nasi kuning, suasana berubah menjadi lebih intim. Tawa kecil terdengar saat mereka dengan canggung melaksanakan setiap ritual, namun di balik itu, cinta mereka terlihat begitu kuat dan tulus.

Ketika malam tiba, acara syukuran diadakan di halaman rumah dengan lampu-lampu kecil yang menerangi suasana. Para tamu menikmati hidangan tradisional Jawa, dan alunan gamelan yang lembut membuat suasana semakin magis. Raka dan Saskia duduk di panggung utama, menerima ucapan selamat dari para tamu yang hadir.

Namun, di balik kebahagiaan itu, ada satu tamu tak diundang yang datang tanpa sepengetahuan mereka---Sinta. Dengan pakaian putih yang sederhana namun anggun, ia menyusup di antara kerumunan, hatinya berdebar saat melihat Raka yang kini sudah menjadi suami orang lain. Meski hatinya masih mencintai Raka, ia mencoba untuk merelakan dan mengucap selamat dalam hati.

Saat Sinta berdiri di kejauhan, angin tiba-tiba bertiup kencang, membuat para tamu sedikit terganggu. Dan di tengah-tengah angin itu, sesosok bayangan muncul---sosok Ibu Malam yang pernah menghantui Raka dan Saskia di masa lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline