Lihat ke Halaman Asli

Wisnu Djatiprasodjo

Wisnu DjatiPrasodjo adalah freelancer blogger.

Ibu Malam Part 2 - Kutukan Kota Asmara, Kembalinya Ibu Malam dan Cinta yang Lahir Kembali

Diperbarui: 24 Agustus 2024   06:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raka dan Saskia dalam Intaian Ibu Malam/dokpri AI

Hujan deras telah berlalu, dan pagi yang cerah menyambut Raka yang berdiri di tepi kolam renang. Suara air yang beriak tenang membuatnya merasa damai, jauh dari bayangan kelam Kota Asmara dan Ibu Malam yang masih menghantui pikirannya. Raka telah kembali ke kehidupannya yang biasa sebagai seorang atlet renang, mencoba melupakan mimpi buruk yang hampir merenggut jiwanya.

Namun, luka-luka kecil di tubuhnya yang belum sepenuhnya sembuh selalu mengingatkannya pada malam mengerikan itu. Meski begitu, Raka berusaha mengalihkan pikirannya dengan berlatih keras setiap hari. Kolam renang menjadi tempat pelariannya, di mana ia bisa melupakan semua kecemasan dan kembali fokus pada tujuannya.

Pada suatu sore, setelah latihan, Raka duduk di pinggir kolam renang, menikmati kesunyian sambil membaca sebuah buku. Tak jauh dari situ, seorang gadis dengan kacamata besar dan rambut cokelat tergerai tengah sibuk membaca di bawah pohon. Wajahnya cantik dengan aura yang tenang dan cerdas, membuat Raka merasa tertarik untuk mengenalnya.

Keberanian muncul di dalam dirinya, dan ia memutuskan untuk menghampiri gadis itu. "Hai, kamu sering lihat aku latihan di sini?" tanya Raka, mencoba memulai percakapan.

Gadis itu mengangkat wajahnya dari buku dan tersenyum manis. "Iya, aku sering datang ke sini untuk membaca. Namaku Saskia."

"Raka," balasnya sambil duduk di sampingnya. "Kamu suka baca buku, ya? Apa yang sedang kamu baca?"

Saskia tersenyum lebih lebar, menunjukkan antusiasmenya. "Ini buku tentang mitologi kuno. Sangat menarik, terutama tentang dunia-dunia lain yang tersembunyi di balik realitas kita."

Kata-kata Saskia membuat Raka tertegun sejenak. Dunia-dunia lain, pikirnya, mengingat kembali pengalaman mengerikan yang pernah ia alami. Namun, ia mencoba mengabaikan rasa takut itu dan melanjutkan percakapan dengan Saskia. Semakin mereka berbicara, semakin Raka merasa nyaman dengan kehadiran Saskia. Gadis itu cerdas, berwawasan luas, dan memiliki pesona yang sederhana namun memikat.

Hari demi hari, Raka dan Saskia semakin akrab. Raka merasa ada sesuatu yang berbeda ketika bersama Saskia. Ia mulai merasakan kembali kebahagiaan yang lama hilang setelah perpisahannya dengan Sinta. Saskia berhasil mengisi kekosongan dalam hidupnya dengan kehangatan dan kedamaian yang ia tawarkan.

Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Pada suatu malam, ketika Raka tertidur lelap, ia terbangun dengan perasaan aneh. Udara di sekitarnya terasa berat dan dingin, seolah-olah ada sesuatu yang gelap sedang mengintai. Ketika ia menoleh, ia melihat sosok yang sangat dikenalnya berdiri di pojok kamar---Sinta, mantan pacarnya, yang ia kira sudah tak akan pernah ditemuinya lagi.

"Sinta? Apa yang kamu lakukan di sini?" Raka bertanya dengan suara serak, antara kaget dan tak percaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline