Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Kala Presiden Berulang Tahun di Tengah Gempuran Pandemi

Diperbarui: 22 Juni 2020   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: Twitter sekretariat kabinet

Perayaan ulang tahun ke-59 Presiden Jokowi menjadi istimewa karena terjadi di tengah gempuran pandemi virus corona yang belum menampakkan tanda-tanda akan berakhir. 

Pertempuran yang dihadapi beliau di hari jadinya ini tidak hanya semata melawan virusnya, tapi juga melawan musuh lainnya seperti lawan politik, media yang terus menerus menebarkan berita buruk, dan koordinasi yang lemah di antara aparat pemerintah itu sendiri.

Saya membayangkan betapa beratnya beliau menghadapi lawan-lawannya hingga tak sempat meniup lilin di atas kue ulang tahunnya kali ini. 

Pandemi ini makin membuktikan bahwa bangsa Indonesia sangat fragile, mudah dipecah belah sejak zaman Ken Arok, masa penjajahan Belanda, perang kemerdekaan, hingga pasca reformasi seperti sekarang ini. Di saat bangsa lain bersatu padu melawan virus corona, bangsa ini justru saling menjatuhkan satu sama lain.

Pandemi ini juga membuktikan bahwa tak ada teman abadi, tapi yang ada kepentingan abadi. Ada cebong yang bergabung dengan kadrun yang rajin merongrong kebijakan pemerintah dengan dalih kesehatan menjadi prioritas utama. 

Ada pula sebaliknya kadrun bergabung dengan cebong seolah mendukung kebijakan pemerintah untuk menghidupkan kembali roda ekonomi yang sempat macet gara-gara harus berhenti sementara. 

Padahal kebijakan pemerintah jelas, mengutamakan kesehatan dengan tetap menghidupkan perekonomian secara bertahap agar jangan sampai negara kolaps.

Di sinilah peliknya Presiden Jokowi memetakan siapa kawan siapa lawan sesungguhnya. Bayangkan orang yang mendukungnya tiba-tiba berbalik mengkritik kebijakannya, sementara orang yang tadinya rajin mengkritik justru malah mendukung langkahnya menangani wabah ini. 

Walau sempat terpeleset sedikit di awal wabah mendera, langkah presiden tampaknya cukup taktis untuk meredam persaingan di antara kedua kubu tadi. Apalagi wabah ini merupakan isu paling seksi bagi para calon presiden 2024 mendatang.

Para petarung pilpres 2024 terutama yang sedang memimpin di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota tampak berlomba-lomba untuk memperoleh dukungan rakyatnya mengatasi pandemi ini di wilayahnya masing-masing. 

Ada yang mencoba mengikuti alur kebijakan pemerintah, namun ada pula yang berupaya menyalip di tikungan. Semua berlomba menampakkan diri sebagai orang yang paling berhasil mengatasi pandemi ini sebagai modal dasar untuk menggaet dukungan parpol maupun konstituen di pilpres mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline