Berbeda dengan Indonesia yang menerapkan 'lockdown' lokal alias PSBB, di Malaysia lockdown yang disebut PKP atau Perintah Kawalan Pergerakan atau Movement Control Order diberlakukan di seluruh negara, bermula tanggal 18 - 31 Maret 2020 yang disebut sebagai fase 1.
Masih tingginya kasus covid 19 menyebabkan PKP dilanjutkan ke fase ke-2 tanggal 1 - 14 April 2020 karena dari hasil evaluasi masih banyak masyarakat yang berkeliaran 'kesana kesini' sehingga perlu diperketat aturannya, termasuk pembatasan penumpang dalam mobil dan radius bepergian dari rumah.
Sekarang Malaysia sudah memasuki fase ke-3 yang dimulai tanggal 15 April lalu hingga 28 April 2020 berdasarkan masukan dari kementerian kesihatan dan para pakar medis mereka. Total masa PKP yang sudah dan sedang berjalan berlangsung selama 42 hari atau 6 minggu dan sudah berjalan selama 4 minggu lebih.
Walau secara teknis hampir mirip PSBB (atau sebaliknya, PSBB agak meniru PKP?) namun dalam pelaksanaannya lebih ketat. Setiap orang dan kendaraan yang kedapatan keluar rumah diperiksa satu persatu dan ditanya hendak kemana tujuannya.
Walaupun rakyatnya relatif dimanjakan dengan bantuan dan kemudahan yang diberikan pemerintah termasuk internet gratis, namun tetap saja mereka bosan tinggal terus menerus di rumah.
Kebayang apa lagi yang harus dikerjakan selain memasak, browsing, bersepeda fitness, atau apalah sampai tidak ada lagi yang dikerjakan. Apalagi banyak warga perkotaan tinggal di apartemen yang sempit dan padat, tentu sulit untuk bergerak tak jauh dari lingkungan apartemennya.
Di sisi lain, kebosanan ternyata juga melahirkan kreativitas baru. Karena tak boleh kesana kesini beneran, diciptakanlah tiktokan remix 'kesana kesini' yang konon diupload pertama kali di akun instagram @Bassagents_my sebagaimana dikutip dari laman mstar.com.my dan himpunanceritalawak.com.
Kalimat tersebut diambil dari pidato sang Perdana Menteri yang baru saja dilantik Muhyiddin Yassin saat mengumumkan PKP yang kemudian diremix oleh akun tersebut. Spontan hasil remix tersebut menjadi viral dan diproduksi dalam berbagai bentuk dan versi oleh rakyat Malaysia yang sudah benar-benar bosan di rumah.
Beberapa contoh versi tersebut dirangkum oleh Youtuber Indonesia cak lonjong dalam videonya yang saya upload di sini.
Sang PM pun tampaknya tidak tersinggung oleh remix tersebut bahkan menyebutnya sebagai bagian dari kreativitas rakyatnya dalam menghadapi masa PKP ini. Daripada stress dan bosan di dalam rumah terus menerus, ada suami yang memakai baju kelawar alias baju masak di dapur, ada yang mengayuh basikal (sepeda) di dalam rumah, dan ada pula yang mengubah ucapannya menjadi lagu seperti saya tulis di atas.
Sayangnya, kreativitas tersebut koq belum menular di sini ya. Padahal sebenarnya daripada stress bikin naik darah, mending disalurkan membuat video seperti di atas.