Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Ketika Ajaran Rasulullah Malah Dicontek Negara Barat

Diperbarui: 11 November 2019   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya pergi ke Barat dan melihat Islam, tapi tak ada Muslim

Saya pergi ke Timur dan melihat Muslim, tapi tak ada Islam

(Mohammad Abduh)

Islam pada hakitatnya berarti selamat atau pembawa keselamatan bagi seluruh umat manusia. Ajaran Islam yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berisi petunjuk bagaimana seharusnya manusia menjalankan hidupnya sebagai kalifah fil ardi alias pemimpin di muka bumi ini. 

Manusia harus jujur, disiplin, amanah, cerdas, sedekah baik harta maupun ilmu, serta menjauhi segala larangan seperti berbohong, mencuri, korupsi, dan sebagainya.

Rasul sendiri sudah memberi contoh dan seharusnya diteladani oleh umatnya. Namun ironisnya dewasa ini justru perilaku sebaliknya yang ditunjukkan oleh sebagian umatnya malah bertolak belakang dengan teladan yang telah ditunjukkan Rasul melalui sunahnya. Hanya ibadah ritual saja yang ditiru, namun tidak sampai kepada substansi dan filosofinya.

Sebuah penelitian yang dilakukan sejak lima tahun lalu oleh Hossein Askari, guru besar ekonomi dan politik University of Washington menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam (diluar praktek ibadah) justru malah dipraktekkan oleh negara-negara dengan mayoritas penduduk non-muslim. 

Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga parameter utama yaitu ekonomi, hukum dan pemerintahan, serta politik dan hak asasi manusia. 

Dari penelitian terakhir tahun 2018 Selandia Baru menempati peringkat pertama sebagai negeri yang paling menerapkan nilai-nilai Islam dengan nilai tertinggi 9,2 alias mendekati sempurna, disusul oleh Swedia, Belanda, Islandia, dan Swiss. 

Sementara negara Islam tertinggi berada pada peringkat ke-45 yaitu Uni Emirat Arab dengan nilai 6,18, disusul Albania, Malaysia, Qatar, dan Bosnia Herzegovina. Indonesia sendiri berada di peringkat 64 dengan nilai 5,05, pertanda berada di tengah-tengah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline