Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Gibran Daftar Cawalkot Solo, Aji Mumpungkah?

Diperbarui: 24 September 2019   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gibran Mendaftarkan Diri Jadi Kader PDIP (Sumber: Kompas.com)

Di tengah hiruk pikuk ramainya demonstrasi menentang RUU KPK dan KUHP, diam-diam Gibran Rakabuming Raka putra sulung Presiden Jokowi mencoba-coba untuk daftar jadi calon walikota Solo melalui PDIP. 

Dimulai dari pertemuan dengan Walikota Solo FX Hady Rudyatmo yang juga Ketua DPC PDIP Solo seperti dilansir kompas.com, Gibran memang tidak secara eksplisit alias masih malu-malu mengungkapkan kepada media niatnya menjadi calon walikota. 

Celakanya Rudy yang berada di sampingnya justru membocorkan isi pertemuan yang membeberkan pertanyaan Gibran mengenai mekanisme pencalonan walikota. 

Rudy menegaskan bahwa kesempatan untuk menjadi calon walikota dari PDIP tetap ada, namun diutamakan harus menjadi kader partai terlebih dahulu. 

Lagipula untuk pilkada 2020 PDIP sudah menyiapkan calon sendiri yaitu pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Santoso, tinggal menunggu restu dari DPP PDIP. Lalu apakah peluang Gibran menjadi tertutup?

Mendengar penjelasan Rudy, Gibran mengambil langkah cepat dengan mendaftarkan diri sebagai kader PDIP di kantor DPC hari Senin kemarin didampingi oleh Ketua PAC Banjarsari Joko Santoso. Selain mendaftar sebagai kader, Gibran kembali menanyakan proses pencalonan walikota Solo. 

Sayangnya, beberapa jam sebelum mendatangi kantor DPC, pasangan Achmad Purnomo dan Teguh Santoso sudah terlebih dahulu menyerahkan berkas fprmulir pendaftaran calon walikota dan wakil walikota Solo untuk kemudian dikirim ke DPP PDIP hari itu juga seperti dikutip dari tribunnews.com.

Memang sih, menurut hasil survei yang dikeluarkan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi Solo seperti dikutip tempo.co, popularitas Gibran cukup tinggi mencapai angka 90%, menyamai popularitas calon walikota yang diusung PDIP Achmad Purnomo. 

Namun tingkat elektabilitasnya hanya 13%, masih jauh di bawah Achmad Purnomo yang mencapai angka 38%. Hal ini tentu berkaitan dengan kinerja Achmad Purnomo yang sudah teruji menjadi wakil walikota mendampingi Hadi Rudyatmo dibanding dengan Gibran yang masih sangat unyu-unyu di bidang politik.

Masuknya Gibran menjadi kader PDIP dan niatnya mencalonkan diri ternyata membuat galau kalangan internal PDIP sendiri. Rudy jauh-jauh hari sudah menutup pintu masuknya calon lain diluar Achmad-Teguh, namun DPP PDIP mempunyai pandangan sendiri mengenai pencalonan Gibran. 

Sebagaimana dikutip detik.com, Ketua DPP PDIP Achmad Basarah menyatakan ada tiga pintu yang bisa digunakan untuk mendaftar, selain dari DPC yang sudah ditutup pintunya, masih ada DPD Provinsi Jateng dan DPP yang membuka pintu. Toh pada akhirnya rapat pleno DPP yang akan menentukan jadi tidaknya balon menjadi calon yang diusulkan dari partai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline