Arab Saudi terkenal dengan gurun pasirnya yang luas dengan cuaca panas yang menyengat. Namun dibalik itu semua ternyata ada sebuah daerah yang justru memiliki kondisi sebaliknya, agak menghijau dan suhu udara yang tidak terlalu panas, kadang terasa dingin oleh semilirnya angin sepoi-sepoi khas pegunungan.
Berwisata selama musim haji seperti ada yang kurang kalau belum mengunjungi Ta'if, sebuah kota pegunungan yang terletak sekitar 90 km dari Mekah ke arah timur. Kota ini dulu dikenal pernah menolak kedatangan Rasulullah SAW dan nyaris dihancurkan oleh malaikat, namun Rasulullah menolak bahkan justru mendoakan agar kota ini menjadi pusat dakwah Islam, yang akhirnya terbukti di kemudian hari.
Perjalanan dimulai pagi hari sekitar jam tujuh menuju kota Ta'if dengan waktu tempuh kurang dari dua jam. Karena menggunakan bis, rutenya agak memutar ke arah utara yang jalannya lurus dan mulus, tidak melalui jalan biasa yang berkelok-kelok karena bis dilarang melalui jalur tersebut.
Pukul sembilan pagi kami tiba di pusat kota Ta'if untuk mengunjungi Masjid Ibnu Abbas, yang dinamai dengan nama sahabat Rasulullah SAW karena dibangun tepat di samping makam beliau.
Setelah itu bis menuju ke arah pegunungan dengan melalui Masjid Addas yang merupakan masjid pertama dibangun masyarakat untuk mengenang Addas, seorang Nasrani yang menolong Rasulullah yang terluka setelah dilempari batu oleh penduduk Ta'if.
Addas melihat Rasulullah yang penuh luka kemudian memberikan anggur sebagai pelepas dahaga dan turut membersihkan luka beliau di kebunnya. Di tengah kebun itulah kemudian dibangun masjid yang masih utuh berdiri hingga saat ini.
Bicara suhu udara, pusat kotanya sendiri sebenarnya tak jauh dengan Mekah, hanya beda-beda tipis 2-3 derajat. Suhu mulai terasa dingin ketika perjalanan dilanjutkan menuju Alhada, sebuah kota kecil yang masih menjadi bagian dari wilayah Ta'if.
Kota ini berada di dataran tinggi dan menjadi pusat hiburan warga Arab Saudi. Di sini banyak terdapat resort dan tempat bermain seperti Dufan, bahkan ada kereta gantung untuk menikmati pemandangan pegunungan yang indah.
Kami mampir sejenak di sebuah pabrik parfum terkenal di Alhada yang dihasillkan dari ekstrak bunga melati. Tapi produknya tidak hanya parfum tapi juga ada sabun dan kosmetik lainnya. Harganya memang tidak terlalu murah, rata-rata 50-100 Riyal bahkan ada sampai 500 Riyal, namun memang sesuai kualitasnya.
Tempat ini selalu menjadi tujuan wisatawan yang berkunjung ke Ta'if, terbukti dari banyaknya bis yang parkir di sekitar pabrik. Untuk pengunjung tersedia teh panas gratis sebagai minuman pembuka, dan di dalam gedung disetel video pembuatan parfum dan pemasarannya.
Setelah mampir sejenak di sebuah masjid, kunjungan diakhiri dengan berbelanja di kios buah-buahan yang terletak di batas kota. Suasananya mirip sekali dengan puncak, cuaca mendung dan agak berkabut.