Selepas pemeriksaan imigrasi Arab Saudi di bandara Soetta, para jamaah masuk ke ruang tunggu untuk diberangkatkan ke tanah suci. Kebijakan mendatangkan petugas imigrasi Arab Saudi merupakan terobosan baru Kemenag dan Kemkumham dengan otoritas Arab Saudi untuk mempercepat dan menyelesaikan proses administrasi keimigrasian di tanah air sehingga jamaah tak perlu menunggu lama di bandara King Abdul Azis Jeddah.
Penerbangan sendiri sempat tertunda setengah jam dari waktu keberangkatan yang sedianya terbang pukul 02.55 WIB. Lama penerbangan sekitar 8 jam 40 menit, dijamu dua kali makan dan sebelum turun dititipkan snack dari Garuda.
Sempat terjadi goncangan keras saat memasuki Samudera Pasifik selepas Bengkulu dan ketika melalui Sri Lanka menuju Laut Arab. Gema takbir bertalu-talu seiring pesawat menerobos 'jalan berlubang' di kedua jalur tersebut. Setelah itu pesawat terbang normal hingga mendekati semenanjung Arabia.
Tepat di atas Yalamlam sebagian besar jamaah mengambil Miqot serta berniat umroh wajib setelah mengenakan baju ihram sejak pemberangkatan dari asrama haji Pondokgede. Setengah jam sebelumnya petugas sudah mengumumkan untuk segera berbusana ihram, menanggalkan pakaian lain seperti kaos dan celdam untuk laki-laki serta memakai kaus kaki dan memanjangkan lengan untuk wanita.
Setengah jam berikutnya pesawat mendarat mulus di bandara King Abdul Azis Jeddah, menurunkan para jamaah menuju bis yang telah siap di pelataran parkir. Proses berlangsung cepat, tak sampai setengah jam dari turun pesawat hingga naik ke bus karena semua proses sudah dibereskan di Indonesia. Cuaca ternyata tidak sepanas yang dibayangkan sebelumnya. Selain itu karena kelembaban rendah air dalam tubuh cepat menguap nyaris tanpa keringat.
Saat hendak masuk ke bis paspor kembali diminta petugas untuk disimpan agar tidak hilang atau kabur sebelum waktunya. Toh sudah ada gelang penanda haji sebagai pengganti paspor. Setelah semua jamaah masuk bis bergerak meninggalkan bandara menuju Mekah, tanah haram yang dimuliakan bagi umat Islam.
Sepanjang perjalanan paling tidak harus melewati beberapa kali pos pemeriksaan, namun karena membawa jamaah bis diperbolehkan terus berjalan. Mendekati Mekah bis berhenti di rest area untuk beristirahat sejenak. Di sini kembali dibagikan makanan ringan oleh para donatur yang sengaja menitipkan amalnya disini. Sebelumnya jamaah juga sudah mendapat makan pagi di bis saat hendak berangkat tadi.
Dua jam perjalanan berlalu ketika menara jam mulai terlihat, tanda sudah dekat dengan Masjidil Haram. Alhamdulillah penantian selama tujuh tahun terbayar sudah. Tak sampai 10 menit kemudian bis tiba di hotel.
Ternyata tas besar sudah sampai duluan di hotel menunggu pemiliknya tiba. Para jamaah langsung menuju kamar masing-masing setelah menemukan tasnya. Perjalanan selama lebih dari 15 jam sejak dari asrama haji tuntas. Kita beristirahat sejenak sambil menunggu Asar untuk melaksanakan umroh wajib di Masjidil Haram.
* * * *
Perjalanan haji sekarang jauh lebiih mudah, nyaman, dan aman dibanding tahun-tahun sebelumnya. Para jamaah benar-benar dimanjakan oleh pemerintah, apalagi sebagian besar berusia di atas 50 tahun yang memerlukan penanganan khusus.