Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Memilah Keinginan atau Kebutuhan, Syarat Utama Berutang

Diperbarui: 30 Juli 2019   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jeratan Hutang (Sumber: uangteman.com)

Zaman dulu utang merupakan cara cepat untuk menutupi kebutuhan yang belum mampu diimbangi oleh penghasilan. Utang juga bisa menjadi tambahan untuk usaha bila kekurangan modal. 

Namun utang untuk konsumsi, dalam hal ini dalam bentuk kredit, baru marak terjadi pasca krisis ekonomi 1998 yang meluluhlantakkan sendi-sendi perekonomian negeri ini.

Saya masih ingat ketika kecil dulu, membeli mobil dan tanah merupakan hal yang mudah dan terjangkau karena gaji orang tua cukup dan harga barang-barang tersebut masih sangat murah. 

Dengan gaji 250 Ribu per bulan saja sudah bisa menabung dan membeli tanah seharga seribu per meter di pinggiran kota dan mobil seharga 4 juta Rupiah. Bayangkan sekarang dengan gaji fresh graduate 8 juta saja sulit untuk menabung demi membeli rumah dan mobil yang harganya rata-rata 300 jutaan.

Gaji naik mengikuti deret hitung, sementara harga barang naik mengikuti deret ukur. Harga barang makin tak terjangkau oleh penghasilan membuat banyak orang terperangkap utang dalam bentuk kredit konsumsi. 

Anehnya zaman sekarang justru lebih mudah mendapatkan barang dalam bentuk kredit daripada beli kontan. 

Kemudahan mengambil kredit semakin membuat keinginan untuk membeli barang tinggi, padahal belum tentu butuh-butuh amat. Apalagi dengan dukungan teknologi informasi, fintech semakin merajalela tak terkendali yang berujung pada jeratan utang yang makin melilit leher.

Gaji pas-pasan sementara kebutuhan (atau keinginan) tinggi membuat kita harus lebih bijak dalam mengeluarkan uang, apalagi bila harus berutang. 

Sebuah barang, misal ponsel, bisa jadi kebutuhan atau keinginan, tergantung bagaimana cara memandangnya. Kalau belum punya sama sekali, bisa jadi ponsel merupakan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan pemberi kerja atau rekan bisnis. 

Tapi bisa jadi pula memang tidak diperlukan sepanjang sudah memiliki komputer yang terhubung dengan internet atau bisa berkomunikasi tanpa harus melalui ponsel.

Kalaupun sudah punya satu ponsel, bisa jadi tetap butuh khusus untuk usaha atau bisnis yang berbeda dengan ponsel untuk keperluan pribadi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline