Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Gerakan #2019gantipresiden, Antara Caper dan Baper

Diperbarui: 27 Agustus 2018   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deklarasi #2019gantipresiden di Jatim (Sumber: surabaya.tribunnews.com)

Di tengah serunya perhelatan Asian Games yang sedang berlangsung di negeri ini, tiba-tiba deklarasi gerakan #gantipresiden2019 kembali muncul ke permukaan. 

Negeri yang sedang euphoria mabuk kemenangan karena raihan emas di atas perkiraan, dikejutkan dengan ramainya berita persekusi saat deklarasi tersebut. Negara yang tengah bersatu dalam gelora kemenangan Asian Games berusaha dipecah kembali oleh segelintir orang caper terhadap manusia baperan.

Baca juga: Gerakan "2019 Ganti Presiden" (Bukan) Pepesan Kosong di Pilkada

Saya jadi ingat waktu kecil dulu sering menggoda adik dan akhirnya berantem. "Ah kamu, masa 3x3 aja ga tau sih? Emang ga diajarin di sekolah? Buat apa sekolah kalau ga tahu juga?" ucap saya ketika adik yang masih kelas satu SD datang menanyakan jawaban setelah orang tua menyuruhnya untuk minta jawaban ke saya. Dia langsung menangis dan mengadu ke orang tua. Sayapun dimarahi karena tidak memberikan jawaban malah meledeknya.

"Lha, saya kan cuma nanya, emangnya di sekolah ga diajarin? Ga salah to bu?" Saya berusaha membela diri di depan ibu. Lha memang benar koq, buat apa disekolahkan kalau hitungan seperti itu saja masih nanya. "Kamu benar sayang, tapi ga salah juga kan adik nanya, bukan berarti dia bodoh, bisa saja lupa. Lagipula sekarang kan libur, masak harus nunggu besok? Padahal besok dia kan ulangan," ibu berusaha menjelaskan kenapa adik saya maksa bertanya.

Sejujurnya, saya memang lagi caper sama orangtua karena nampaknya beliau lebih sayang ke adik daripada saya. Sementara adik saya memang baperan, dikit-dikit nangis, padahal itu kan hal sepele. Tinggal cuekin aja saya dan balik nanya lagi ke ibu, selesai. Tapi memang pikiran orang kan beda, apalagi beda umur yang lumayan jauh. Mana ngerti adik saya kalau harus EGP, bisanya cuma nangis aja.

Begitulah kondisi negeri kita sekarang ini. Satu pihak berusaha caper karena sudah berupaya maksimal tapi hasilnya ga naik signifikan, satu lagi baperan karena merasa di atas angin. 

Penggagas gerakan #gantipresiden2019 berusaha untuk mencari dan mencuri perhatian publik dengan deklarasi di berbagai kota yang 'dinilai' dapat memancing baper pihak sebelah. 

Pilihan tempatnya pun pas, tuan rumahnya baperan alias ga terima di tempatnya diadakan deklarasi tersebut, sehingga muncullah kericuhan antara pendukung dan penolak gerakan tersebut.

Baca juga: Pragmatisme, Dari Piala Dunia Hingga Pilpres

Di negeri yang masih mudah diadu domba ini, mencari kemenangan dengan elegan merupakan barang yang sulit sehingga model pragmatis ala Mourinho pun diterapkan, tak peduli melanggar etika atau tidak, selama tidak melanggar hukum positif yang berlaku. Toh ini negara demokrasi, semua boleh bicara apa saja selama tidak melanggar hukum. Di sisi lain ada pihak yang mudah baperan sehingga klop situasinya untuk dibakar pelan-pelan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline