Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Mesin Pembunuh Messi Itu Bernama Mbappe

Diperbarui: 30 Juni 2018   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ciri Khas Mbappe Setelah Cetak Gol (Sumber: https://www.themanunitedfans.com)

Sebelum piala dunia bergulir, nama Mbappe mungkin masih terasa asing di telinga penggila bola tanah air kita. Pun di negerinya sendiri, Mbappe masih jauh kalah tenar dari para seniornya seperti Griezmann, Pogba, Benzema yang bersinar di klubnya masing-masing. Maklum, usianya baru 19 tahun, lagi masanya puber buat para remaja seumurannya. Lagipula dia hanyalah pemain pinjaman PSG dari Monaco dan hanya diberi nomor punggung 29 di klub barunya.

Tak heran banyak yang kaget ketika Deschamps berani memberikan kaus nomor 10 kepada talenta muda tersebut. Tidak sembarang orang bisa mengenakan nomor sakti tersebut, apalagi di ajang sebesar piala dunia. Di timnas Perancis, nomor sakti tersebut digunakan oleh para legenda seperti Platini, Zidane, dan terakhir dikenakan oleh Benzema. 

Pemberian nomor 10 kepada Mbappe tentu menjadi perjudian Deschamps yang berani memberikan nomor legendaris tersebut kepada anak bawang ketimbang para senior yang lebih dulu bercokol di timnas Perancis, bahkan Benzema sebagai pengguna nomor 10 sebelumnya tergusur dari timnas Perancis ke Piala Dunia 2018 di Rusia.

Saya sendiri mulai tertarik melihat permainannya ketika melawan Peru yang berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 bagi Perancis. Gol tersebut diciptakan oleh Mbappe yang berhasil mencocor bola mentah hasil tendangan Giroud yang menyentuh kaki Ramos. Kejeliannya menempatkan posisi membuat gol tersebut tercipta dengan sempurna. Saat melawan Denmark, Mbappe hanya diturunkan di menit ke-78 menggantikan Dembele sehingga penampilannya tidak terlalu maksimal. Mungkin tenaganya memang disimpan untuk bertarung melawan Argentina di perdelapan final.

Dalam pertandingan melawan Argentina, Mbappe benar-benar menggila. Pergerakan dengan atau tanpa bolanya benar-benar membuat bek Argentina mati kutu hingga membuahkan tiga kartu kuning akibat kesulitan untuk menahan lajunya. Di menit ke sebelas solo run-nya berbuah penalti bagi Perancis dan kartu kuning bagi Marcos Rojo.

 Lima menit berikutnya giliran Tagliafico giliran kena kartu kuning karena mengganjal Mbappe sedikit di luar kotak penalti dan berbuah tendangan bebas. Terakhir giliran Ever Banega yang menghalangi Mbappe terkena getah kartu kuning di menit ke-50 babak kedua.

Mbappe Merayakan Gol Ketiga Perancis (Sumber: https://reuters.com)

Sebelumnya Argentina sempat unggul 2-1 setelah tendangan jarak jauh Di Maria membobol gawang Lloris di menit ke-41, disusul oleh gol Mercado yang memelintir tendangan Messi di menit ke-48. Perancis kemudian berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan Pavard di menit ke-57. 

Setelah itu Mbappe semakin berjaya, kulikannya di depan gawang membuahkan gol ketiga bagi Perancis di menit ke-64. Lalu keahlian menempatkan posisi juga membawa Perancis unggul lewat umpan Giroud ke ruang kosong yang dihantamnya menjadi gol keempat bagi Perancis sekaligus menamatkan perlawanan Messi dan kawan-kawan, walau sempat menipiskan kekalahan melalui gol Aguero.

Nilai Transfer Mbappe yang Meroket (Sumber: https://www.transfermarkt.com)

Berkat penampilannya yang sensasional, nilai Mbappe di pasar transfer langsung meroket hingga 120 Juta Euro. Bandingkan kala pertama kali menapak kaki di liga profesional bulan Maret 2016, nilainya 'hanya' 250 ribu Euro saja. Bahkan status Mbappe pun pada kompetisi liga Perancis tahun 2017-2018 masih sebatas pemain pinjaman dari Monaco, dengan klausul pembelian penuh di tahun berikutnya apabila penampilannya memuaskan. 

Penampiannya bersama PSG di musim lalu yang memesona dengan mencetak 13 gol dari 27 penampilannya membuat PSG langsung merekrutnya secara permanen pasca piala dunia ini dengan nilai transfer 120 Juta Euro, sebuah nilai yang sangat besar untuk pemuda berusia 19 tahun tersebut.

Mbappe sendiri baru mengenakan seragam timnas Perancis setahun lalu melawan Luxemburg saat usianya baru menginjak 18 tahun tiga bulan lima hari, menggantikan Dmitry Payet di menit ke-78 di babak kualifikasi piala dunia 2018. Gol pertamanya dicetak ke gawang Belanda pada tanggal 31 Agustus 2017, juga dalam rangka kualifikasi piala dunia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline