Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Luka Modric, Pencetak Gol Ke-2400 yang Terlupakan

Diperbarui: 21 Juni 2018   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modric Bersiap Mencetak Gol Ke-2400 (Sumber: Reuters.com)

Asyiknya nonton pertandingan bola Piala Dunia 2018 membuat kita lupa rekor-rekor apa saja yang tercipta di pagelaran akbar tersebut.  Maklum perhelatan tersebut bertepatan dengan suasana lebaran di negeri ini, jadi sulit mencari waktu untuk googling mencari tahu rekor apa saja yang sudah tercipta. 

Bahkan tak satupun media meliput rekor-rekor yang bakal terjadi di perhelatan ini. Media lebih senang membuat prediksi serta analisis hasil pertandingan ketimbang membaca statistik yang memusingkan.

Salah satu yang terlupakan adalah terciptanya rekor gol ke-2400 oleh Luka Modric saat Kroasia menghadapi Nigeria pada fase pertama grup D. Gol tersebut diciptakan melalui titik putih setelah Mandzukic dilanggar oleh William Troost-Ekong di kotak penalti. Gol di menit ke-71 tersebut melengkapi kemenangan Kroasia setelah sebelumnya unggul berkat gol bunuh diri Oghenekaro Etebo di menit ke-32. 

Modric Meluapkan Kegembiraannya (Sumber: https://sportingnews.com)

Istimewanya gol ini juga menjadi gol pertama bagi Modric yang sudah mengikuti Piala Dunia untuk ketiga kalinya. Pertama kali Modric tampil di Piala Dunia 2006, namun di partai perdana melawan Brasil Modric hanya duduk manis di bangku cadangan melihat rekan-rekannya berjuang sebelum akhirnya kalah 0-1. Maklum, usia Modric masih 20 tahun dan lebih banyak pemain senior seperti Nico Kranjcar, Jerko Leko, dan Ivica Olic yang berpengalaman internasional untuk menghadapi tim kuat seperti Brasil.

Modric baru diturunkan saat melawan Jepang menggantikan seniornya Nico Kranjcar di menit ke-78 sebagai pengalaman pertamanya merasakan atmosfir piala dunia. Sayang pertandingan berakhir tanpa gol dan membuat Kroasia gagal menembus putaran kedua karena di pertandingan berikutnya hanya bermain imbang dengan Australia 2-2. Modric lagi-lagi tampil sebagai pemain pengganti Ivica Olic yang kesulitan menembus gawang Australia.

Tahun 2010 merupakan tahun kelam bagi Kroasia yang gagal lolos ke piala dunia di Afrika Selatan karena kalah bersaing dengan Inggris dan sesama negara pecahan Ukraina di peringkat pertama dan kedua grup 6. 

Ukraina sendiri juga gagal lolos setelah kalah agregat 1-0 melawan Yunani. Baru empat tahun kemudian, Kroasia berhasil lolos ke Brasil setelah mengalahkan Islandia dalam babak play 0ff dengan agregat skor 2-0. Modric pun ikut dibawa ke Brasil.

Usia yang semakin matang membuat Modric tampil penuh di laga pertama, lagi-lagi melawan Brasil yang berakhir dengan kekalahan Kroasia 1-3. Walau menderita cedera kaki ringan, Modric tampil membuka harapan Kroasia lolos setelah menang telak 4-0 atas Kamerun. Namun harapan itu kembali pupus setelah di pertandingan penentuan kembali kalah 1-3 dari Meksiko. Dari dua piala dunia yang diikutinya, tak satupun gol tercipta dari kaki Modric.

Modric Dipeluk Rekan-Rekannya Setelah Mencetak Gol (Sumber: https://sportsration.com)

Prestasi Kroasia sendiri sempat mentereng saat pertama kali ikut serta di Piala Dunia 1998 di Perancis setelah pecah dari Yugoslavia. Timnas Kroasia saat itu berisi generasi emas yang sudah beken di seantero Eropa seperti Davor Suker, Zvonimir Boban, Robert Prosinecki, dan Mario Stanic berhasil menduduki peringkat ketiga dengan menyingkirkan tim kuat Jerman di perempat final lewat skor telak 3-0 setelah Ziege dikartumerah wasit.

Setelah sempat menurun prestasinya yang hanya mentok di penyisihan grup pada Piala Dunia 2002, 2006, dan 2014, kini saatnya Kroasia bangkit kembali. Berada di grup D bersama Argentina, Islandia, dan Nigeria, Kroasia sudah melewati rintangan pertama dengan peciptaan rekor gol ke-2400. Malam nanti Kroasia akan berhadapan dengan Argentina yang masih limbung setelah bermain seri 1-1 melawan Islandia. 

Menang atau seri akan mempermudah jalan Kroasia ke babak kedua. Kalahpun, lawan berikutnya relatif lebih mudah melawan Islandia, asal jangan terlena seperti Argentina saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline