Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Honorer Menanti THR Tak Kunjung Sampai

Diperbarui: 1 Juni 2018   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran tahun ini merupakan tahun paling membahagiakan buat PNS dan pensiunan. Betapa tidak, mereka memperoleh THR senilai gaji dan tunjangan, plus gaji ke-13 di saat tengah boros-borosnya pengeluaran. Apalagi buat pegawai yang harus menyekolahkan anaknya, tentu kebijakan tersebut sangat menolong mengurangi beban pengeluaran tanpa harus mencari celah lain yang tidak diridhoi.

Namun kegembiraan tersebut tidak berlaku bagi Somad, pegawai honorer yang telah puluhan tahun mengabdi di sebuah instansi pemerintah. Dia hanya bisa menelan ludah mendengar pengumuman tersebut di televisi. Penasaran, dia coba browsing di internet, namun tak ada satupun kata 'honorer' yang klop dengan kata 'THR'. Semua mesin pencari sudah dijelajahi dan yang muncul hanya kata PNS dan pensiunan yang mengiringi kata 'THR'.

Masih kurang puas, dia coba tanya bagian TU, jawabannya singkat, tunggu Keppres diteken. Lalu dia coba naik ke Bagian Keuangan, sami mawon, Keppres belum diteken, dan kalaupun diteken isinya persis seperti tahun lalu, hanya PNS yang memperoleh THR dan gaji ke-13. Honorer tergantung instansinya apakah menganggarkan atau tidak. Beruntung tahun lalu gaji ke-13 untuk honorer masuk dalam anggaran, namun tetap tanpa ada kata 'THR' di dalamnya.

Menyedihkan memang menjadi honorer di negeri sejuta umat ini. Gaji lebih kecil dari PNS dan tidak ada tunjangan kinerja, namun beban kerja terkadang lebih berat dari PNS yang seharusnya menanggung beban tersebut. Mereka hanya disodori perpanjangan kontrak setiap tahun tanpa ada kepastian tahun berikutnya masih diperpanjang atau tidak, tergantung ketersediaan anggaran di instansinya, dan tentu 'kedekatan' dengan pimpinan unit kerjanya.

Berkali-kali Somad ikut tes baik umum maupun seleksi K-2, tapi tetap saja tak pernah lolos. Sementara rekan satu timnya yang lebih muda lolos tes padahal baru tiga tahun jadi honorer. Usut punya usut, ternyata yang bersangkutan adalah keponakan mantan kepala bagian di salah satu unit kerja di kementerian tersebut. Dulu Somad sering meminta bantuan dia untuk membereskan pekerjaan, sekarang justru terbalik, Somad yang harus mengikuti perintahnya di kantor. Lagipula ijazah Somad cuma SMA yang sudah tidak laku, sementara dia berijazah perguruan tinggi.

Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib Somad. Tahun ini ketiga anaknya masuk sekolah baru, yang satu hendak kuliah, yang satu masuk SMA, dan satu lagi masuk SMP. Somad sedikit beruntung karena dua anak terakhir berhasil masuk MTsN dan MAN sehingga tidak terlalu besar beban yang harus ditanggung. Namun namanya duit tetap saja harus keluar dengan alasan sumbangan komite, uang seragam, sumbangan kegiatan, dan lain sebagainya yang juga tidak kecil jumlahnya. Sementara yang kuliah sedang menunggu nasib bulan Juli nanti apakah diterima atau tidak.

Bulan puasa memang benar-benar cobaan sekaligus godaan buat Somad. Sudah tidak memperoleh THR dari negara, kantorpun semakin memperketat anggaran dengan tidak memberikan THR khusus kepada para karyawannya. Pengawasan semakin ketat sehingga sudah sulit untuk mencari 'sumber lain' di luar anggaran yang telah ditetapkan. Dia hanya mengharap belas kasihan dari pimpinan unit kerjanya yang tak kunjung tiba hingga dua minggu sebelum lebaran ini.

"Somad, tolong kamu temui pak Andri di taman Scorpio jam 10.00 pagi ini ya," pinta kepala unit kerjanya pada Somad.

"Baik pak, apa yang harus saya lakukan?" tanya Somad.

"Kamu ambil titipan dari dia, untuk lebaran teman-teman kita di sini," jawab pimpinannya lagi.

"Maaf pak, kebetulan saya harus mengantar anak daftar sekolah," Somad mencoba untuk menghindar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline