Saat jalan-jalan biasanya selalu ada saja kesalahan yang kita buat, mulai dari hal sepele hingga kesalahan yang dapat berakibat fatal. Kesalahan terjadi karena biasanya kita luput memperhatikan hal-hal kecil tapi sebenarnya penting untuk diketahui, seperti cuaca, event, tempat, dan sebagainya. Ada beberapa kesalahan umum yang sering kita lakukan, antara lain:
1. Salah waktu/momen
Saat jalan-jalan ke Myanmar pertengahan April tahun lalu, rupanya saya hanya melihat tanggal libur panjang dan harga tiket murah saja. Saya tidak terlalu memperhatikan ada event apa di negeri tersebut. Setelah saya tiba, baru ngeh ternyata hari itu adalah perayaan Tahun Baru Myanmar atau lebih dikenal sebagai Thingyan yang ditandai dengan siram-siraman air.
Saat tahun baru semua angkutan umum tidak beroperasi selama kurang lebih lima hari, kecuali pesawat terbang dan sebagian kereta api yang juga tiketnya sudah penuh. Pantesan saya tidak bisa booking bis saat hendak ke Mandalay, sementara tiket pesawat terlalu mahal untuk sekadar travelling seharian. Alhasil, selama tiga hari saya hanya keliling Yangon dan sekitarnya saja, tidak bisa ke luar kota saat itu.
Hari pertama saya hanya jumatan saja dan keliling kota dengan menyewa taksi sampai menjelang petang hari sambil menikmati siram-siraman air. Hari kedua saya keliling naik Yangon Circular Train, seperti kereta komuter zaman dulu cuma berputar mengelilingi Kota Yangon dan sekitarnya. Hari ketiga saya hanya bisa mengunjungi Pagoda Shwedagon di pagi hari, karena siangnya acara siram-siraman sudah dimulai lagi. Sorenya langsung meluncur ke bandara menunggu pesawat malam hari.
Kesalahannya: saya tidak memperhatikan ada momen apa di negeri tersebut, apakah tepat waktunya untuk berkunjung atau malah seharusnya dihindari saat itu dan memindahkannya ke waktu lain yang lebih aman.
2. Salah kostum
Pas berkunjung ke Tiongkok akhir bulan Maret tahun lalu juga, saya pikir sudah masuk musim semi jadi saya tidak membawa jaket, bahkan hanya mengenakan celana pendek saja. Rupanya dugaan saya salah, suhu di pagi hari masih sangat dingin hingga 4 derajat celcius. Untungnya saya bawa sarung sehingga ke mana-mana saya sarungan walau banyak orang seperti memperhatikan saya dari ujung kaki hingga ujung kepala yang tertutup sarung. Mungkin mereka hendak menertawakan saya yang berani tampil beda di tengah kumpulan orang yang memakai jaket tebal.
Jemari tangan tampak seperti terkena frostbite, nyaris membeku karena dinginnya suhu udara. Sementara sarung hanya bisa menutupi separuh badan saja dari atas ke pinggang. Dari pinggang ke bawah saya hanya mengandalkan celana panjang dan kaus kaki untuk melindungi tubuh dari serangan udara dingin.
Kesalahannya: tidak memperhatikan cuaca dan musim. Hal ini bisa terjadi sebaliknya, saat musim panas malah membawa jaket tebal yang hanya akan memperberat ransel walau kita berkunjung ke negeri empat musim, karena justru di musim panas suhunya lebih ekstrim daripada di daerah tropis.
3. Salah jalan/orientasi