Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Ada Taman Obat Galau di Waduk Gajah Mungkur

Diperbarui: 12 Februari 2018   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilarang Galau (Dokpri)

Seperti halnya industri lain, obyek wisatapun harus mulai bebenah menyesuaikan diri dengan kondisi zaman now yang menuntut perubahan cepat.

Obyek wisata sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan pemandangan alam seperti danau, hutan, laut, dan sebagainya saja, tapi harus ada inovasi lain agar para wisatawan tertarik untuk berkunjung.

Pintu Masuk Waduk Gajah Mungkur (Dokpri)

Hal ini terjadi juga pada waduk Gajah Mungkur. Selama ini orang lebih banyak mengenal Gajah Mungkur sebagai bendungan tempat penampungan air untuk mengairi sawah di daerah Wonogiri yang terkenal kering.

Kalau hanya mengandalkan pemandangan air di dalam bendungan tentu lama kelamaan orang akan bosan mampir ke sana. Oleh karena itu beberapa terobosan dibuat pengelola agar pengunjung betah dan rela kembali lagi menyambangi waduk.

Taman Tombo Galau (Dokpri)

Salah satunya adalah membangun Taman Tombo Galau yang menampilkan pamflet-pamflet berisi petuah bijak para motivator terkenal. Taman ini dimaksudkan agar orang yang sedang galau bisa merenung sejenak sambil meresapi makna kata-kata dari para motivator tersebut.

Sambil merenung kita bakal ditemani monyet-monyet yang setia menanti uluran pisang dari para pengunjung. Bentuk tamannya berupa setengah lingkaran seperti teater, kita bisa duduk dimana saja sesuka hati yang penting dapat PW alias Posisi Wuenak untuk melamun.

Atraksi Gajah di Taman Satwa (Dokpri)

Selain taman anti galau, di sini juga terdapat taman satwa yang berisi gajah Sumatera, rusa, burung-burung, serta para monyet yang bebas berkeliaran.

Taman satwa sendiri sebenarnya sudah lama ada di dalam kompleks waduk, namun baru kali ini tampak direnovasi sehingga kita bisa melihat atraksi gajah secara terbuka. Di samping itu terdapat tenda-tenda warna warni untuk nangkring sambil menikmati udara segar dan tingkah polah gajah serta burung di dalam sangkarnya.

Tenda Warna Warni Tempat Nangkring (Dokpri)

Obyek wisata Gajah Mungkur dilengkapi juga dengan taman bermain anak yang menyajikan beberapa atraksi termasuk Omah Jungkir alias Rumah Terbalik dan kereta wisata.

Namun tentu saja core business-nya tetap jalan yaitu keliling waduk dengan perahu dan memancing ikan. Berbagai inovvasi tentu dimaksudkan untuk memanjakan para wisatawan yang juga membawa anak kecil untuk bermain di sana, tidak hanya sekedar orang dewasa saja.

Perahu Menanti Wisatawan Keliling Waduk (Dokpri)

Bagi travellersyang bosan dengan obyek wisata di Solo dan sekitarnya, sesekali bolehlah mampir ke Wonogiri tepatnya ke Waduk Gajah Mungkur yang berjarak sekitar 40 Km atau satu jam perjalanan saja. Perjalanan menuju Wonogiri juga mengasyikkan karena masih banyak terdapat sawah dan dekat dengan pegunungan serta masih tampak hijau, belum terlalu padat bangunan.

Monyet Siap Menemani Merenung (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline