Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Jangan Remehkan Rayap!

Diperbarui: 3 Januari 2018   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: westinspect.net.au

Pulang liburan ternyata tidak selamanya membawa nikmat. Ada saja musibah yang harus dilalui saat hendak beraktivitas kembali. Awalnya sih tidak terlihat pas masuk ke dalam rumah. Baru esoknya saat membuka lemari pakaian, ternyata sebagian baju sudah mulai dimakan rayap. Parahnya lagi tas kayu yang disimpan di lemari nyaris habis ditelan rayap!

Sebenarnya bukan kali pertama rayap menghajar rumah kami. Dua tahun lalu plafon rumah hancur dimakan rayap, dan sebagai gantinya terpaksa dipasang panel baja ringan pengganti kayu untuk menempelkan plafon. Saya pikir hanya sampai disitu saja urusan selesai. Ternyata tidak! 

Dinding di belakang lemari memang lembab semenjak dibangun rumah baru bersebelahan dengan rumah kami. Kurangnya sinar matahari turut berpengaruh terhadap perkembangbiakan rayap. Perpaduan yang pas antara lembab dan gelap mempercepat pertumbuhan rayap yang siap memangsa kayu dan sejenisnya.

Lalu, bagaimana mengantisipasi datangnya rayap? Tentu segala perangkat berbau kayu termasuk kertas harus dilumasi cairan anti rayap. Kemudian pasang kamper di tiap sudut untuk meminimasi kehadiran rayap. Namun yang lebih penting adalah: BUANGLAH barang-barang yang tidak terpakai karena justru dari situlah sumber rayap muncul.

Pilihlah barang-barang yang masih dianggap penting untuk disimpan di lemari atau di rumah. Sisanya ikhlaskan ke tukang loak atau siapa saja yang lebih membutuhkan. 

Kemudian simpanlah dokumen berbahan kertas dalam kantong berbahan plastik (bukan kantong plastik ya) dan ada baiknya memiliki lemari besi khusus untuk menyimpan dokumen penting agar terhindar dari rayap. Sebagian lebih baik dilaminasi apabila memang dibolehkan agar tetap abadi, tidak tampak kusam dimakan usia.

Selain itu, upayakan seminimal mungkin tempat-tempat gelap dan lembab karena disinilah sarangnya rayap dan binatang kecil lain macam tungau. Biarkan lampu terang menyala menyinari tempat yang tidak terjangkau matahari untuk menghindari lembab yang berlebihan. Penggunaan pendingin udara juga sebaiknya dibatasi saat tidur saja, biarkan di siang hingga menjelang tidur angin sepoi-sepoi masuk ke dalam rumah untuk mengurangi kelembaban.

Apabila sudah terlanjur terserang rayap, upayakan lokalisir daerah rawan rayap agar tidak menyebar ke tempat lain. Segera semprotkan racun pembunuh serangga sebagai langkah awal untuk menetralisir ruangan. 

Kemudian setelah semua dibersihkan segera sebarkan kamper ke segala penjuru untuk menangkal kembalinya rayap. Walaupun kecil, rayap tidak boleh dianggap remeh. Dokumen berbentuk kertas bisa lenyap dalam sekejap dimakan rayap. INGAT!! Musim hujan telah tiba, kelembaban yang tinggi akan memicu tumbuhnya rayap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline