[caption caption="Tugu Selamat Datang (Dokpri)"][/caption]
Kota Masohi yang menjadi ibukota Kabupaten Maluku Tengah merupakan kota terbesar di Pulau Seram. Kota ini termasuk baru karena dibangun setelah masa kemerdekaan, seperti Kota Palangkaraya. Oleh karena itu bila dilihat dari udara atau peta, terlihat jelas pola kota dengan sistem grid atau jejaring. Menurut cerita, awalnya kota ini dibangun untuk menggantikan Ambon sebagai ibukota Provinsi Maluku karena posisinya tepat berada di tengah-tengah. Namun entah kenapa hingga hari ini pemindahan itu urung dilakukan. Persis sama dengan cerita Palangkaraya yang direncanakan sebagai ibukota negara yang tak kunjung pindah.
[caption caption="Reruntuhan Bangunan Pasca Kerusuhan (Dokpri)"]
[/caption]Sore hari saya mengajak seorang tukang becak untuk mengantar keliling kota. Dimulai dari hotel yang terletak di belakang Masohi Plaza, kami bergerak ke arah pusat pemerintahan, lalu ke pantai. Masih tampak sisa-sisa kerusuhan yang terjadi pasca reformasi berupa reruntuhan bangunan yang tidak direstorasi. Kota ini sempat nyaris hangus akibat kerusuhan tersebut, sebelum akhirnya dibangun kembali oleh masyarakat dan pemerintah. Saat ini keamanan sudah lebih kondusif walaupun masih ada satu batalyon tentara dan Brimob bermarkas dekat kota tersebut.
[caption caption="Pusat Perbelanjaan Masohi Plaza (Dokpri)"]
[/caption]
Boleh dibilang hampir semua bangunannya relatif baru, tidak ada bangunan lama atau bangunan bersejarah yang usianya lebih dari 50 tahun. Di tengah kota terdapat pusat perbelanjaan Masohi Plaza, namun bagian dalamnya tampak sepi. Justru para pedagang lebih suka berjualan di pasar tradisional dan kios-kios penampungan yang terdapat di sekitar Masohi Plaza. Kalau pagi hari jalan sekitar pasar ramai oleh pedagang sayur mayur dan sembako lainnya, untuk dijual lagi atau dibawa ke pedalaman Seram. Di sebelah pasar terdapat terminal regional, namun hanya beberapa angkutan sejenis mikrolet saja tampak.
[caption caption="Terminal Regional Binaya (Dokpri)"]
[/caption]
Perjalanan lanjut ke tepi pantai. Tak ada yang terlalu istimewa juga pun tak ada obyek wisata khusus pantai. Hanya terdapat sebuah pemakaman keluarga di tepi pantai, bangunan TPI yang belum terpakai, dan perahu-perahu nelayan yang bersandar. Masih tampak sekali alami pantainya seperti belum tersentuh tangan manusia, padahal pemandangannya sangat indah karena Masohi berada di bibir teluk.
[caption caption="Perahu Nelayan Bersandar di Tepi Pantai (Dokpri)"]
[/caption]
[caption caption="Makam di Tepi Pantai (Dokpri)"]
[/caption]
Dari pantai perjalanan kembali ke pusat kota. Disinilah letak pusat pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah, ada kantor Bupati dan Dinas-dinas terkait, juga instansi vertikal dan alun-alun dalam satu kompleks. Di belakangnya terdapat markas Brimob dengan batas bukit batu yang bertuliskan Masohi seperti telah dipaparkan di sini. Walaupun cuaca sangat panas, namun pepohonan nan rindang serta semilir angin sepoi-sepoi mampu mendinginkan suasana hati. Sangat pantas bila kota ini dinominasikan sebagai penerima adipura.
[caption caption="Kantor Bupati Maluku Tengah (Dokpri)"]
[/caption]