Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Hobi Menjahit Berbuah Rupiah

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380169576899475038

Sebagai abdi negara, penulis menyadari bahwa penghasilan yang diperoleh selalu pas-pasan, pas butuh pas ada duit. Beruntung istir punya hobi menjahit sejak sebelum kami menikah. Awalnya hobi tersebut hanya dijalani dari teman ke teman saja, dan belum bernilai komersil. Seringkali pesanan dibuat karena hobi dan calon istri (saat itu) cukup puas dengan ucapan terima kasih dan bahagia ketika model yang dibuatnya ternyata disukai sang pemesan. Hobi tersebut terus dijalani saat kami menikah dan sebagai hadiahnya penulis belikan mesin jahit merk 'Singer' agar istri betah di rumah dan melanjutkan hobinya.

13801699291720298370

Sadar akan potensi tersebut, dibantu oleh seorang saudara sepupu, kami mencoba buka outlet di salah satu mal di Bekasi. Namun ternyata tidak semulus yang dibayangkan, karena penjualan sepi hanya pas menjelang hari raya saja booming. Akhirnya setelah enam bulan masa kontrak selesai, outlet kami tutup dan penjualan dilanjutkan dari mulut ke mulut. Hasilnya ternyata luar biasa, berkat bantuan saudara sepupu. Dengan mengusung merk Jauzaa di bawah bendera HouseofNayla, kami berhasil menjadi pelanggan tetap beberapa TK dan SD untuk membuat seragam baju anak muslim. Keberuntungan terus berlanjut karena salah satu butik terkemuka di negeri ini tertarik untuk konsinyasi dengan kami, dan secara rutin kami menyuplai kebutuhan baju anak muslim di outlet-outletnya. Sayangnya saudara sepupu kami yang merangkap sebagai tenaga marketing mengundurkan diri, sehingga penulis terpaksa merangkap jadi marketing. Bisnis sempat stagnan beberapa waktu karena kurangnya tenaga penjahit dan berkurangnya penjualan akibat tidak adanya ujung tombak marketing yang handal. Pasokan barang ke butik tersebut juga lambat laun berkurang bahkan akhirnya terhenti karena tiadanya tenaga.

13801703721008460675

Kepindahan kami ke daerah Ciledug ternyata membawa keberuntungan baru. Rumah tempat kami tinggal ternyata dekat dengan Pasar Tekstil Cipadu, sehingga segala kebutuhan bahan dan pernak pernik jahit dapat dengan mudah diperoleh disitu. Berkat pengajian yang diikuti oleh istri, pelanggan kembali bertambah, tidak hanya baju anak muslim saja tapi juga baju dewasa bahkan hingga membuat seragam pernikahan. Butik yang dulu pernah jadi pelanggan, kembali menghubungi istri dan memesan lebih dari 500 potong dengan cara beli putus alias dibayar kontan bukan konsinyasi. Walaupun sempat kelimpungan mencari makloon untuk memenuhi pesanan tersebut karena menjelang puasa, akhirnya kontrak tersebut dapat dipenuhi, bahkan ditambah lagi 150 potong pesanan baru.

1380170497143006265

Kesulitan utama dalam bisnis jahit menjahit adalah mencari tenaga penjahit dan tukang pola atau potong bahan, sehingga terpaksa kami bekerja sama dengan beberapa konveksi untuk menyelesaikan jahitan dalam skala besar. Sementara untuk memotong, istri dibantu oleh saudara-saudara kandungnya sendiri karena untuk pola sulit mencari orang yang bisa memahami karakter pemotongan bahan. Untuk menggaji tetap kami belum berani karena order datangnya musiman, biasanya menjelang puasa atau menjelang pendaftaran anak masuk sekolah. Sementara order harian atau bulanan tergantung cuaca, tidak bisa diprediksi, kadang ramai kadang juga sepi. Walaupun demikian, Alhamdulillah bisnis tetap berjalan hingga hari ini dan turut menyumbangkan devisa bagi keluarga kami.

1380170596172350566

Dari sisi pemasaran, hingga saat ini bisnis kami masih dijalankan secara offline alias dari mulut ke mulut karena menyangkut kepercayaan. Pelanggan juga datang dan pergi, tergantung cocok tidaknya model yang dibuat oleh istri. Bila cocok, jadilah mereka pelanggan tetap, namun bila tidak cocok cukup sekali saja mereka order jahitan. Insya Allah bulan depan kami akan memulai bisnis online dengan meluncurkan website sendiri yang sedang dipersiapkan sampai sekarang. Terpikir juga suatu saat akan buka outlet, namun secara perhitungan bisnis belum memungkinkan saat ini, karena skalanya masih kecil dan belum memiliki tenaga tetap. Ada yang minat? hubungi saja email kami: dewiasiah@gmail.com



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline