Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Termehek-Mehek (Reality Show) Ala Susno

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masyarakat kita memang haus hiburan, apalagi trend saat ini mengarah kepada reality show ala termehek-mehek atau Realigi-nya Trans TV. Ketika reality show ketahuan belangnya alias sebagian adegan direkayasa, maka tontonan pemirsa beralih pada reality show sungguhan yang ditampilkan dua media TV berita yang bersaing ketat, Metro TV dan TV One. Hampir setahun belakangan ini, reality show a la berita disajikan dengan sangat menarik oleh kedua media tersebut, mulai dari Pemilu, kasus Cicak Buaya, kasus Prita, kasus Century, hingga sampai pada klimaksnya kasus Mafia Pajak dan Mafia Hukum. Masyarakat begitu terpana melihat pemandangan transparan artis-artis dadakan hingga pengamat karbitan yang memenuhi ruang TV kita, mengungkap segala aib dan keborokan para oknum pejabat di negeri ini.

Salah satu artis dadakan yang mampu memanfaatkan momen tersebut adalah Susno Duadji, disamping Prita Mulyasari dan duo KPK Bibit Chandra. Lepas dari benar atau salah atau apapun motivasinya, Susno memang piawai berperan sebagai pemain utama sinetron termehek-mehek a la Trans TV. Beliau seperti tahu betul memanfaatkan situasi untuk mengais simpati dari para pemirsa, sekaligus menambah buram citra institusinya sendiri dan aparatur negara pada umumnya. Dimulai dari kasus Cicak - Buaya yang bermuara pada kriminalisasi Bibit Chandra, kemudian berlanjut pada sinetron Century, sedikit menyamping pada kasus Antasari, kemudian ngebut pada episode Mafia Pajak. Kita dibuat terpana oleh kepiawaian beliau memainkan perannya sebagai pemeran utama sinetron reality show tersebut. Peran tersebut dimainkannya dengan nyaris sempurna hingga 'penangkapan' beliau tadi malam, sebelum akhirnya dibebaskan juga.

Penangkapan beliau kemarin seperti menjadi klimaks dari sinetron reality show ala dua media TV tersebut, sekaligus membuktikan bahwa beliau memang cerdas. Beberapa hari terakhir, Susno merasa dibuntuti oleh orang-orang tak dikenal. Orang-orang tersebut sepertinya selalu memantau pergerakan Susno dari hari ke hari, sementara beliau tidak mengetahui siapa sebenarnya mereka. Kita tidak tahu persis apakah kepergian tersebut merupakan kesengajaan untuk memancing atau bukan, yang pasti Susno berhasil mengungkap siapa sebenarnya para pengungtit tersebut. Dengan melibatkan kru salah satu media, penangkapan Susno disiarkan secara live dan disaksikan para pemirsa TV di seluruh Indonesia. seperti layaknya penangkapan teroris beberapa waktu lalu. Dampaknya menjadi luar biasa, dan lagi-lagi Polisi dibuat blunder oleh tingkah polah Susno yang memang telah makan asam garam di Kepolisian.

Sekali lagi, Susno berhasil meraih simpati sebagian masyarakat kita yang masih memimpikan seorang hero dalam melawan kesewenang-wenangan oknum aparat, serta seolah membuktikan bahwa institusinya sendiri masih berpola lama dalam menangani suatu kasus. Keberhasilan menangkap teroris di hari yang sama seolah menjadi hambar karena peristiwa penangkapan tersebut. Kerja keras Polisi seperti menjadi tidak berharga di mata sebagian masyarakat karena blunder tadi. Memang sebuah dilema bagi Polisi, ditangkap salah, tidak ditangkap juga salah. Bila ada Piala Citra atau Piala Oscar untuk reality show, mungkin Susno-lah yang paling pantas menerimanya sebagai aktor terbaik. Lalu sampai kapan ending dari sinetron ini? Hanya Tuhan yang tahu segalanya.

NB. Tulisan ini juga dapat dibaca di Politikana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline