Rasanya sudah bosan kita berubah-ubah sistem, tapi hasilnya tetap itu-itu juga. Seperti diberitakan Koran Tempo hari Selasa (5/1/2010), Satgas Pemberantasan Mafia Hukum akan memfokuskan pada perbaikan sistem di institusi penegak hukum. Mendengar hal ini, rasanya kita memang tidak menginginkan perubahan, karena sudah bolak balik sistem diubah, tetap saja kondisinya seperti ini. Negeri ini sudah penuh dengan konsep dan ide perbaikan sistem, tapi sangat miskin implementasi. The man behind the gun, begitulah kata pepatah. Apapun sistem yang digunakan, selama moral dan mental manusia di belakangnya masih belum lurus alias bobrok, sami mawon hasilnya. Kita berhadapan dengan manusia, bukan robot yang mudah untuk dikendalikan dengan konsep. Kunci menghadapi manusia cuma satu: ketegasan. Selama kita membiarkan pelanggaran, apalagi berusaha membelanya, jangan harap akan terjadi perubahan. Kalau hanya menawarkan konsep dan perubahan sistem rasanya akan percuma tanpa ketegasan. Kalau boleh usul, satgas perlu membuat langkah-langkah berani dan implementatif. Misalnya dengan memasang CCTV di setiap ruang penyidikan dan dapat diakses langsung oleh presiden. Bila perlu dibuat layar lebar di depan kantor aparat penegak hukum agar bisa dipantau masyarakat. Atau menyiapkan Camera Pen di setiap korban yang akan disidik oleh penegak hukum. Selain itu perlu ada perlindungan terhadap saksi dan korban yang benar-benar maksimal, tidak cuma sekedar papan nama saja selama ini. Keberanian seperti itulah yang diharapkan, bukan tulisan setebal makalah yang hanya berisi konsep-konsep basi tanpa arti. Percuma membentuk satgas kalau hasilnya cuma rekomendasi lagi. Sudah puluhan rekomendasi diterbitkan, namun tanpa langkah implementatif, hanya jadi bantal di kursi malas. Pembentukan Satgas dikhawatirkan cuma sekedar pemenuhan janji secara kuatitatif saja, bukan benar-benar memberantas mafia hukum. Paling tidak sudah ada upaya serius untuk memberantas mafia hukum, masalah selesai atau tidak tergantung keadaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H