Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Motor Premium Bensin Premium

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14113653471174665487

[caption id="attachment_360806" align="aligncenter" width="448" caption="Tongkrongan Yamaha R25 Siap Beraksi di Kompasiana Nangkring (kolpri)"][/caption]

Kalimat tersebut diucapkan oleh salah seorang Kompasianers yang menanyakan apakah motor tersebut bisa diisi premium terutama bila touring ke daerah yang masih bernuansa perdesaan dan tidak ada jualan pertamax atau minyak dengan RON 92 ke atas. Dengan tangkas pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Mas Andri selaku manajer teknik Yamaha Indonesia bahwa Yamaha R25 masih bisa diberi minum minyak premium walaupun standarnya adalah setingkat pertamax, asal jangan terlalu sering saja karena akan mengurangi keawetan mesin. Beliau juga menjelaskan bahwa desain mesin R25 sudah disesuaikan dengan kondisi geografis dan sosial ekonomi masyarakat Indonesia dimana motor tersebut mampu bertahan dalam cuaca panas maupun hujan, dan dapat disesuaikan dengan kantong masyarakat yang terkadang kembang kempis dalam membeli BBM.

[caption id="attachment_360807" align="aligncenter" width="448" caption="Salah Seorang Bikers Bertanya tentang Bensin Premium (kolpri)"]

141136539632892915

[/caption]

Penulis sendiri menjadi Kompasianer yang diberi kesempatan pertama untuk mencoba langsung R25 di lapangan. Walaupun uji coba dilakukan pada lapangan yang cukup sempit, tapi Yamaha R25 ini mampu bermanuver zig zag dengan jarak pembatas sekitar 2 meter dan trek lurus sepanjang sekitar 50 meter. Saat baru menaiki motor terasa sekali beratnya, namun bila sudah digas malah terasa lebih ringan dari motor matik sekalipun. Karena setelan gasnya cukup kencang, penulis lebih sering menginjak pedal rem untuk mengimbangi akselerasi gas terutama saat zig-zag. Namun demikian zig-zagnya masih terasa ringan walaupun bobot motornya berat, asal pedal gas dan rem serta kopling dimainkan dengan seimbang.

[caption id="attachment_360809" align="aligncenter" width="448" caption="Manuver Zig Zag Yamaha R25 (kolpri)"]

14113654862141702625

[/caption]

Setelah selesai manuver zig-zag, penulis coba gas kencang pada trek lurus, namun karena terlalu pendek hanya sempat pindah ke gigi dua saja, itupun kecepatannya nyaris 100 km/jam. Kurang puas, penulis mencoba simulator R25 yang disediakan di booth sebelah. Awalnya agak bingung juga karena beberapa kali salah menginjak gigi, harusnya ke belakang malah ke depan saat kecepatan mulai tinggi. Namun beberapa saat setelah menguasai kendaraan, mulailah percobaan tes kecepatan. Mula-mula karena tidak tahu, kecepatan maksimal hanya sekitar 160 km/jam saja. Namun setelah diberi tahu petugas bahwa giginya ada enam, kecepatan maksimal bertambah menjadi 196 km/jam. Cukup kencang untuk ukuran motor sport dengan kapasitas 250 cc, apalagi jalan raya di Jawa cukup ramai sehingga sulit untuk mencapai kecepatan maksimal tersebut di jalan raya.

[caption id="attachment_360810" align="aligncenter" width="448" caption="Speed Test Saat Mencapai 173 Km/Jam (kolpri)"]

141136551626621610

[/caption]

Kesimpulannya, motor ini sangat memadai buat para penggemar touring karena cukup ringan saat dikendarai dengan berbagai medan baik lurus maupun berkelok. Bensinpun tak masalah bila tidak ada yang menjual bahan bakar RON 92 ke atas sehingga dapat dibawa ke pelosok perdesaan. Harganyapun sepadan dengan teknologi yang disematkan pada Yamaha R25 sehingga kita tidak akan menyesal berlama-lama inden.

[caption id="attachment_360811" align="aligncenter" width="448" caption="Penampakan Yamaha ZF R25 (kolpri)"]

14113656132134820212

[/caption]

Catatan: Seluruh foto dalam tulisan ini merupakan koleksi pribadi penulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline