Lihat ke Halaman Asli

Diza Ulya Nurfaizah

Mahasiswa (Universitas Airlangga)

Stop Willow Project dan Problema Joe Biden

Diperbarui: 19 Mei 2023   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada 13 Maret 2023 menyetujui Willow Project dan mengabaikan protes oleh aktivisi lingkungan dan petisi yang telah ditanda tangani hingga awal april mencapai 5.128.150 tanda tangan oleh seluruh penduduk dunia yang akan terus bertambah seiring waktu.  Kementerian Dalam Negeri Amerika Serikat turut memberikan izin  kepada ConocoPhillips untuk melakukan Willow Project tersebut. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kampanye Joe Biden saat pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020. Biden berjanji tidak akan menyetujui pengoboran minyak dan gas baru di lahan publik, memprioritaskan perlindungan lingkungan juga perubahan iklim. Oleh karen itu, Willow Project mendapat banyak kecaman dari masyarakat Amerika Serikat bahkan dunia yang telah beranggapan bahwa Biden mengingkari janji kampanyenya untuk mengurangi perubahan iklim dan mengakhiri pengeboran di lahan publik.

Willow project adalah proyek pengeboran minyak besar-besaran oleh perusahaan raksasa energi Amerika Serikat, ConocoPhillipsWillow selama puluhan tahun. Project ini akan melakukan pengeboran di titik tiga lokasi yang masih alami yaitu Lereng Utara Alaska. Jika project ini terus dilaksanakan akan berdampak buruk bagi lingkungan. Mengembangkan dan membakar minyak dari Proyek Willow akan menghasilkan hingga 287 juta metrik ton karbon dioksida selama 30 tahun ke depan dikutip dari The Center for American Progress. Itu sama dengan emisi tahunan dari 76 pembangkit listrik batu bara, sepertiga dari semua pembangkit batu bara di AS.

Yang paling mengerikan dari dampak Willow Project ialah perubahan iklim. Dibangunnya Willow project ini selain menghasilkan emisi karbondioksida juga dapat melelehkan es kutub sehingga volume air laut semkin meningkat mengakibatkan beberapa daerah pessisir pantai semakin tenggelam oleh air laut yang semakin meningkat. Fenomena ini telah terjadi di beberapa titik Indonesia salah satunya di Pekalongan wilayah Jawa Tengah yang diprediksi Kota Pekalongan akan tenggelam pada puluhan tahun mendatang. Dampak lainnya ialah hilangnya habitat satwa liar di Alaska akibatnya hewan akan merasa stress sehingga bermigrasi yang memungkinkan dapat masuk ke pemukiman warga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline