Lihat ke Halaman Asli

KHADIJAH

Mahasiswi

Teori Kebenaran dan Pengaplikasian Cara Berpikir yang Filsafatis untuk Kesuksesan Berbisnis

Diperbarui: 8 November 2020   14:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya mulai artikel ini dengan beberapa pertanyaan
Mau dibawa kemana bangsa kita untuk beberapa tahun kedepan?
Kontribusi apa yang akan kita lakukan untuk membuat perubahan di negara kita ini?
Apakah dengan Filsafat bisa membuat Indonesia lebih maju?

Perkenalkan, nama Saya Khadijah,salah satu mahasiswi UIN Antasari Banjarmasin fakultas Syariah program studi Hukum Keluarga Islam, salah satu tujuan saya menulis artikel ini ialah untuk memenuhi tugas Middle Test dari dosen saya yaitu dengan mata kuliah Filsafat Ilmu.
Dalam artikel ini saya akan jawab pertanyaan yang telah saya tulis diatas.

Tapi, pertama-tama saya akan berikan alasan mengapa saya angkat judul ini, sesuai makalah saya dan teman-teman buat, yang mana makalah tersebut berjudul "Kebenaran Dalam Ilmu Pengetahuan Teori-Teori Kebenaran" yang mana dalam makalah tersebut terdapat pembahasan yang menarik hati saya untuk mengangkat  dan  membahas mengenai "Kebenaran Spekulasi" yang mana isinya yaitu:

"Kebenaran karena adanya pertimbangan meskipun kurang dipikirkan secara matang dapat dikerjakan dengan penuh resiko, dan relatif lebih cepat dan biaya lebih rendah daripada trial-error. Metode ini biasanya dipakai oleh orang-orang yang terjun di dunia bisnis. Ketika benar, ya dikatakan benar secara spekulasi ;tidak ilmiah, ketika salah ya dikatakan salah".

Dari penggalan paragraf diatas ada satu kata yang menurut saya menarik yaitu "Bisnis". Ciri-ciri orang yang berfikir filsafat adalah menyeluruh, komprehensif, mendalam rasional dan sistematis. Akan saya jelaskan mengapa teori kebenaran berpikir seperti pantas untuk menjadi pondasi seorang pembisnis. 

Beberapa diantaranya ialah cara berfikir komperhensif, yang mana cara berfikir ini yang menyeluruh, artinya seseorang tersebut bisa melihat sesuatu hal secara komplit atau lengkap yang meliputi berbagai aspek.

Yang mana cara berpikir ini dapat diabadikan dalam diri seorang pembisnis yang harus mempertimbangkan berbagai aspek bisnis yang akan ia geluti. Seperti,kalkulasi untung-rugi, kekuatan-kelemahan dirinya, peluang dan tantangan yang ada
Kemudian cara berpikir rasional, yakni cara berpikir yang masuk akal. Jadi, kegiatan bisnois haruslah hal-hal yang dapat menjawab persoalan-persoalan hidup, sebab berbisnis bukan hanya tentang uang tetapi tentang kepercayaan dan kemanusiaan. Juga berkaitan dengan makan,minum,perumahan,dan sebagainya

Lanjut, cara berpikir sistematis, yakni cara berpikir yang runtut dan bertahap agar bisnis yang ia jalankan dapat berjalan dengan baik, dan tentunya memiliki peluang keuntungan yang banyak.
Misalnya, sebelumnya memulai bisnis, ia harus melaksanakan riset, perencanaan bisnis, keuangan, bahan baku, persiapan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun yang lainnya.

Dan selanjutnya yaitu berpikir mendalam, yakni mau memahami sesuatu secara detail atau serinci mungkin. Misalnya, seorang pembisnis yang akan memperkerjakan perumahan dalam usahanya, terlebih dulu ia akan menanyakan status perempuan tersebut, apakah ia sudah menikah atau belum, kalau misalkan sudah menikah dan mempunyai anak, maka yang harus dipikirkan siapa yang mengurus anaknya nanti, bagaimana membagi waktu antara kantor dan dirumah, apakah akan mengganggu kepada kinerja wanita tersebut, belum lagi apabila wanita tersebut hamil, bagaimana cuti yang akan ia ambil nantinya. Nah, dari hal-hal seperti itu harus sangat diperhatikan oleh seorang pembisnis, karena dengan mempertimbangkan hal seperti itu, agar ia dapat memprediksi hal-hal apa yang akan terjadi kedepan dan apa saja yang dibutuhkan oleh karyawannya, sehingga karyawan tersebut bisa merasa nyaman untuk bekerja sama dengan perusahaan kita. Lagi pula jika karyawan itu kinerja nya bagus, feedback nya pun nantinya akan dengan kita juga kan.

Dengan memiliki pemikiran-pemikiran tersebut, bisa dijamin 90% bisnis yang akan kita bangun akan berhasil, bisa dianggap pola pemikiran tersebut merupakan pondasi awal kita, karena dengan beberapa hal yang sudah saya sebutkan di atas tadilah yang nantinya akan membentuk bagaiamana dan kemana genre dan arah bisnis atau perusahaan itu nantinya.

Selain modal dan lain sebagainya, tak lupa tentunya selalu dibarengi dengan do'a dan tindakan, karena jika hanya dengan berpikir saja itu percuma apabila tidak lakukan dengan aksi, karena sepanjang sejarah dunia orang-orang yang sukses itu bukan orang yang banyak bicara tetapi orang yang banyak bekerja. Jadi, semuanya harus lah balance

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline