Dalam era modern digital dan global seperti sekarang, media massa, termasuk infotainment, memiliki peran yang penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Infotainment, yang merupakan gabungan dari informasi dan hiburan, memberikan konten yang menghibur tetapi tetap memberikan informasi kepada penonton. Namun, saat ini terdapat kekhawatiran mengenai dampak negatif yang dihasilkan oleh infotainment terhadap masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempertimbangkan integrasi infotainment dengan nilai-nilai Islami agar tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat dan memperkuat kearifan lokal tanpa menyalahi syariat.
Adapun beberapa prinsip komunikasi dalam Islam yang ada Al-Qur'an yaitu Qaulan Saiddan yang artinya prinsip yang mengutamakan kejujuran dan kebenaran. Sebagai muslim, kita memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan informasi yang benar dan akurat kepada khalayak, tanpa mengada-adakan atau memanipulasinya demi kepentingan hiburan semata. Infotainment dalam Islam harus memastikan bahwa konten serta informasi yang disajikan telah melalui verifikasi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan secara kebenarannya. Ini akan menciptakan kepercayaan dan kredibilitas di mata penonton (khalayak).
Prinsip Komunikasi dalam Islam selanjutnya yaitu Qaulan Balighan dan Qaulan Maysuran. Kedua prinsip ini hampir memiliki makna yang sama yaitu, informasi yang disampaikan harus jelas makna nya, mudah dicerna dan dimengerti oleh khalayak. Dalam infotainment yang kita konsumsi, kita harus bisa mem-filter mana yang fitnah mana yang bukan. Media sosial menjadi salah satu platform yang sangat relevan dalam konteks ini, banyak nya berita palsu (hoax) yang beredar. Sebagai kaum muslim, kita harus tetap menjaga etika komunikasi islam dengan cara menghindari berpartisipasi dalam penyebaran informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Prinsip Qaulan Layyinan yaitu prinsip komunikasi yang mengedepankan persuasi-solusi dengan kata-kata yang lemah lembut. Selanjutnya prinsip Qaulan Kariman yang artinya prinsip menjalin relasi yang baik dan membangun tata krama dan etika dalam berkomunikasi.
Dua prinsip ini yang seringkali sulit diterapkan, bahwa kita sebagai muslim harus menjaga lisan dari kata-kata yang buruk dan kasar. Seperi dalil Al-Qur'an dalam surat Al- Israa' ayat 53 yang mengingatkan kita serta melarang kita dari memunculkan perselisihan. Karena di era media sosial ini kitab isa melihat banyak nya komentar-komentar negatif yang dilemparkan diberbagai platform. Maka dari itu sebagai kaum muslimin sudah seharusnya kita menghindari kata-kata yang buruk dan mulai perdamaian yang kerukunan sesama khalayak. Seperti yang ada di prinsip terakhir dalam komunikasi Islam, yaitu Qaulan Ma'rufan.
Selain itu, etika komunikasi Islam juga menekankan pentingnya mempertahankan privasi dan menjaga kehormatan individu. Dalam konteks infotainment, ada kecenderungan untuk mengungkapkan kehidupan pribadi orang-orang terkenal secara tidak etis. Agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Islam, infotainment tidak boleh melampaui batas yang ditetapkan dalam agama. Dalam hal ini, perlunya mengedukasi jurnalis dan pembuat konten mengenai etika komunikasi Islami dan pentingnya menjaga privasi dan martabat seseorang.
Media sosial yang menjadi salah satu alat dalam komunikasi massa sangat berperan penting dalam menyebarkan konten infotainment kepada masyarakat. Namun, media sosial sering kali digunakan sebagai alat untuk menyebarkan berita palsu, fitnah, dan konten yang melanggar norma-norma agama.
Dalam hal ini, penting bagi muslim sebagai khalayak maupun konten kreator untuk memanfaatkan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Menyebarkan informasi yang bermanfaat, mengedukasikan, dan positif adalah bagian dari etika komunikasi Islam. Oleh karena itu, infotainment Islam perlu menyadari dampak media sosial dan strategi yang tepat untuk menyebarkan konten yang sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Selain itu, akhlak dan moralitas juga menjadi fokus penting dalam integrasi infotainment dengan nilai-nilai Islam. Menyajikan konten yang mengedukasi dan mempromosikan nilai-nilai kebaikan dalam masyarakat adalah bagian dari tanggung jawab infotainment Islam.
Selain itu, infotainment juga dapat memperkuat kearifan lokal dengan mempromosikan budaya dan tradisi yang sesuai dengan syariat Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan aktor, penyanyi, dan selebriti muslim yang mampu memperlihatkan contoh akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melakukan itu, kita dapat menjamin bahwa hiburan yang kita konsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip agama kita dan menjadikan kita umat yang bertaqwa.
Dalam melakukan integrasi infotainment dengan nilai-nilai Islam, penting bagi para pembuat konten dan produser untuk lebih memperhatikan pemilihan dan penyampaian konten. Infotainment yang berbasis Islam harus berfokus pada konten yang menghibur, memberikan informasi yang benar, dan mengajarkan nilai-nilai Islam yang positif. Penyampaian konten harus dilakukan dengan gaya bahasa yang sopan, tidak vulgar, dan menghormati prinsip-prinsip agama. Menghindari sensationalisme dan sensasionalisme yang melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran adalah hal yang sangat penting.