Lihat ke Halaman Asli

Diza Nabila

Mahasiswa

Tujuh Prinsip Bisnis Rasulullah yang Masih Relevan di Era Modern

Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasulullah SAW tidak hanya dikenal sebagai nabi, tetapi juga sebagai seorang pedagang yang sukses. Prinsip-prinsip bisnis yang beliau terapkan ternyata masih sangat relevan di era modern ini. Apa saja prinsip-prinsip tersebut? Mari kita simak:

1. Kejujuran (Ash-Shidq)

Sebelum menjadi Nabi, Rasulullah sudah dikenal sebagai sosok yang sangat jujur, sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin (yang dapat dipercaya). Kejujuran dalam berbisnis sangat penting untuk membangun kepercayaan pelanggan. Dalam era digital seperti sekarang, di mana informasi sangat mudah diakses, kejujuran adalah aset berharga yang sulit ditiru.

2. Amanah

Amanah berarti dapat dipercaya dalam menjalankan tugas atau amanat yang diberikan. Dalam konteks bisnis, amanah berarti menjalankan bisnis dengan bertanggung jawab, baik terhadap pelanggan, karyawan, maupun mitra bisnis.

3. Keadilan

Rasulullah selalu menekankan pentingnya keadilan dalam setiap transaksi. Beliau tidak pernah merugikan pihak lain. Prinsip keadilan ini sangat penting dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.

4. Tidak Menipu (Gharar)

Gharar adalah sesuatu yang tidak jelas atau mengandung ketidakpastian yang dapat merugikan salah satu pihak. Rasulullah melarang keras praktik bisnis yang mengandung unsur gharar.

5. Tidak Menimbun Barang

Menimbun barang dengan tujuan untuk menaikkan harga adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam. Rasulullah menganjurkan agar barang diperdagangkan dengan harga yang wajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline