Lihat ke Halaman Asli

~ Bayangan ~

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seribu bayangan menawan menghampiriku.
Tak perduli hari siang atau malam.
Terus saja datang,, jika berkenan mereka akan menunggu.
Bawa banyak alasan...
Jatuh cinta karena ini dan itu...

Tak tau atau tak mau tau,, hati ini diam.
Karena aku sibuk mengingat rasa sakitku.
Jika bayangan itu bisa bersabar menanti sembuhnya lukaku,,
Maka tak kan mungkin aku menyia-nyiakan kesabarannya.
Hanya saja,, mana ada yang mau menunggu tanpa sebuah kepastian...
Mencari jawaban tanpa dapat mereka temukan...

Jika bayangan itu hilang dari pandangan...
Maka, aku lebih senang diam.
Melayangkan pandang pada kenangan silam.
Mengunjungi mimpi yang tak pernah datang jadi kenyataan,,
Atau,,,
Tetap gamang,,, menanti lisan datang berkata tentang cinta putih sang idaman.

Sungguh,, aku tak lagi dapat berbuat apa-apa pada hati ini.
Seandainya bayangan itu sabar menunggu hati ini memberi jawaban...

Ah aku yang selalu bersemangat bermain kata "seandainya"
Senja yang muram,,,, aku duduk ditemani langit hitam,,,
Dan gemuruh guntur bersahutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline