Lihat ke Halaman Asli

Diya Nurul Fatimah

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Ciptakan Terobosan Baru, Permen Edible Film dari Labu Kuning untuk Mengatasi Masalah Dispepsia

Diperbarui: 10 Juli 2024   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Tim PKM-K Cumosid

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin telah menciptakan inovasi revolusioner dalam dunia kesehatan. Dengan menggabungkan keahlian di bidang farmasi dan kreativitas dalam pengembangan produk, mereka berhasil menciptakan permen edible film dari bahan alami, khususnya labu kuning, sebagai alternatif pengganti obat antidispepsia.

Dispepsia atau gangguan pencernaan yang sering kali disebabkan oleh makanan yang tidak tepat atau stres, telah menjadi masalah umum di masyarakat. Obat-obatan yang tersedia saat ini sering kali memiliki efek samping yang tidak diinginkan, seperti ketergantungan atau gangguan lainnya dalam jangka panjang.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), tim mahasiswa yang dipimpin oleh Nahya Asbahna dan Anggotanya Diya Nurul F, Lenny Ivana A.L, Erika Wahyuni dan Rabiatul Adawiyah mahasiswa fakultas farmasi, Beserta dosen pembimbing bapak Herman Ariadi, Ns., M. Kep. Telah berhasil mengembangkan permen berbahan dasar labu kuning yang tidak hanya enak dan aman dikonsumsi, tetapi juga efektif dalam meredakan gejala dispepsia.

"Kami berharap produk ini dapat menjadi solusi yang lebih alami dan ramah lingkungan untuk mengatasi masalah dispepsia. Labu kuning dipilih karena kandungan anti oksidan, serat yang tinggi dan sifat anti-inflamasi alaminya," ujar Nahya Asbahna, ketua tim PKM Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

Permen edible film ini dibuat dengan proses ekstraksi yang cermat untuk mempertahankan nutrisi dan khasiat labu kuning. Selain itu, keunggulan utama dari produk ini adalah kemampuannya untuk dijadikan sebagai alternatif yang lebih menyenangkan dan mudah dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak dan lansia.

Harapannya dengan dukungan lebih lanjut dari pihak terkait, produk ini dapat segera menjadi solusi yang terjangkau dan mudah diakses untuk mengatasi masalah dispepsia di Indonesia.

Dengan semangat inovasi yang tinggi, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin telah membuktikan bahwa potensi kreativitas mereka tidak hanya menghasilkan karya akademis, tetapi juga solusi nyata yang dapat meningkatkan kualitas hidup banyak orang.

Jangan lupa kunjungi dan follow sosmed kami @cumosid.official

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline