Lihat ke Halaman Asli

Tergadainya Kepercayaan Masyarakat

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tepat pada tanggal 9 April 2014 pemilihan umum akan diselenggarakan sebagai pesta demokrasi Indonesia dengan mengikuti pemilihan legislatif untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk dalam kursi pemerintahan dan selanjutnya pemilihan Presiden. Berbagai akses ajang promo partai politik baik media cetak maupun elektro menjadi santapan sehar-hari. Ajang promo visi dan misi Indonesia kedepan disuguhkan guna meyakinkan masyarakat dan membentuk opini publik yang baik di kalangan kandidat partai politik.

Promo politik di media masa setiap hari di suguhkan tayangan yang menggambarkan bagaimana keadaan partai, visi dan misi partai dalam membangun Indonesia, dan cara partai dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul di Indonesia dengan menyuguhkan berbagai terobosan alternatif kebijakan yang akan di lakukan.

Sebagian masyarakat yang cerdas pastilah akan objektif dalam menilai dan menentukan siapa yang pantas untuk duduk menjabat di kursi kepemerintahan.Akan tetapi di Indonesia, dengan masyarakat yang masih primordialisme dan tidak banyaknya masyarakat yang sadar akan pentingnya pengetahuan politik.

Dunia politik dengan berbagai lika-likunya, dipandang sebagai konflik yang tak ada ujungnya. Sikap yang akan ditunjukkan masyarakat awam semisal di pedesaan bisa mengerti bagaimana pemimpin itu bersikap, berperilaku, dan bertindak dalam lingkup politik Tentu saja, tidak mungkin semuamasyarakat awam yang kurangmeng update berbagai berita yang objektif karena keterbatasan kemampuan dan pola berfikir yang berbeda.

Apatis terhadap janji partai, yang sekarang sedang gencar-gencarnya di suarakan oleh kandidat berbagai partai. Namun, masyarakat sudah kecewa dengan berbagai masalah spserti berkembanganya korupsi dan banyaknya koruptor yang hampir setiap hari disuguhkan sebagai sarapan pagi membuat kalangan masyarakat awam tidak percaya akan integritas partai dan kemurniaan seorang pemimpin.

Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pelaku politik seharusnya menyadarkan calon pemimpin negara agar memurnikan tujuan menjadi seorang pemimpin yaitu sebagai amanah dann menjalankan sesuai dengan alur yang semestinya, pastilah berbagai masalah akan terminimaslisir. Kembalikan kepercayaan masyarakat akan keberadaan partai dengan aksi nyata yang pada akhirnya dapat menyumbangkan virus kebaikan dan sikap positif terhadap ranah politik khususnya partai politik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline