Penggemar anime pasti tidak asing dengan cerita epik "Dr. Stone," yang menggambarkan perjuangan seorang pemuda jenius, Ishigami Senku, untuk menyelamatkan peradaban manusia setelah terjebak dalam petrifikasi selama 3700 tahun. Meskipun dunia yang dihadapi Senku penuh dengan tantangan, salah satu aspek menarik yang diangkat dalam cerita ini adalah strategi bertahan hidup, terutama dalam hal pengawetan makanan. Kali ini, kita akan menjelajahi kisah Dr. Stone yang terkait dengan kecerdikan Senku dalam mengolah makanan untuk kelangsungan hidup.
Dalam perjalanan bertahan hidupnya, Senku bersama dua temannya, Taiju dan Tsukasa, mencoba mencari sumber nutrisi dengan menangkap ikan. Namun, menyadari bahwa sumber daya alam yang berlimpah tidak selalu menjamin kelangsungan hidup, Senku mengambil keputusan cerdas. Ia memutuskan untuk mengasapi ikan yang mereka tangkap sebagai cara pengawetan makanan.
Meskipun alam menyediakan sumber daya yang melimpah, Senku menyadari pentingnya memiliki stok makanan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Proses pengasapan menjadi pilihan utamanya untuk meminimalisir dampak kejadian tak terduga dan menjaga keberlanjutan hidup.
Apakah pengasapan benar-benar dapat mengawetkan makanan? Jawabannya adalah ya. Pengasapan, atau smoking, merupakan metode kuno yang telah digunakan untuk pengawetan dan pengolahan bahan pangan. Proses ini melibatkan penggunaan asap dari pembakaran bahan seperti arang kayu, temourung kelapa, sabut, serbuk gergaji, atau sekam padi.
Pentingnya pengasapan diperkuat dengan adanya proses penggaraman yang membantu memperkaya cita rasa makanan. Senyawa-senyawa alami seperti fenol, polifenol, karbonil, dan senyawa lain yang muncul dari bahan bakar tersebut menjadi asap, memberikan sifat menyawetkan. Senyawa ini mampu menekan jumlah total koloni mikroba dalam makanan, memperpanjang umur simpan, dan menjaga keamanan konsumsi.
Metode pengasapan, yang awalnya digunakan untuk tujuan pengawetan demi kelangsungan hidup, telah mengalami transformasi fungsinya. Kini, pengasapan juga digunakan untuk memperkaya sensori makanan, termasuk aroma, warna, dan rasa khas yang dihasilkan dari proses tersebut. Senku dalam cerita "Dr. Stone" dengan bijaksana menggabungkan kebutuhan praktis pengawetan dengan peningkatan kualitas sensori dari hasil tangkapannya.
Dengan demikian, keputusan Senku untuk mengasapi ikan tidak hanya sebagai langkah untuk bertahan hidup, tetapi juga sebagai upaya untuk menciptakan pengalaman kuliner yang lebih kaya dan lezat di dunia yang penuh tantangan. Sebuah pengajaran berharga dari dunia fiksi yang dapat menginspirasi cara kita memandang pengolahan pangan dan kecerdasan dalam bertahan hidup.