Berawal dari penikmat buku dan tulisan,saya terjerumus dalam kegiatan ini.Eit,tapi jangan salah sangka,karena kegiatan ini total positifnya.Ya,apalagi kalau bukan kegiatan Festival Bonorowo Menulis 2015 sepekan lalu (9-11/10/15).Dikomandani oleh Tjut Zakiyah merangkap sebagai penyelenggara utama,saya pikir tidak ada salahnya saya mengajukan diri sebagai relawan.itupun di saat terakhir, lebih tepat sehari sebelum pendaftaran via Google.docs ditutup.
Sebagai Ibu rumah tangga dengan 3 anak, juga pemilik usaha asesoris dan souvenir di kota marmer saya memiliki tangggungjawab berat. Bagaimana mendidik ketiga anak saya menjadi perempuan tangguh dan kritis di tengah jaman teknologi ini.padahal pekerjaan saya rentan stress,karena lingkup kerja yang sempit.Saya pun dengan cara saya,memberi contoh bahwa saya sebagai ibu,tidak serta merta bekerja penuh di rumah,melainkan juga mengerjakan kegiatan penyeimbang,berupa kegiatan sosial.
Tujuan utama saya untuk pengalaman humanisme dan spiritual,selain pengalaman "me time". Pengalaman melayani manusia lain di luar suami dan anak menjadi luar biasa bagi Ibu rumah tangga seperti saya. Ada kepuasan tersendiri,jika suatu kegiatan sukses,meski saya hanya membantu sedikit (bahkan sedikiit sekaliii....)
Alih-alih pengembangan diri,manfaat lainnya yakni menambah pengalaman saya dalam mengelola kegiatan.meski ini bukan pertama kali saya bekerjasama dengan Peña Ananda..melainkan juga di Jurnalis Warga Tulungagung.
Manajemen waktu sehari-hari yang luar biasa ketat dengan jadwal sekolah anak,parenting si ragil yang baru saja berulangtahun ke dua,ditambah mengerjakan ratusan pesanan souvenir pernikahan di awal bulan Oktober ini. Seringkali membuat saya absen ketika pertemuan relawan. Bahkan tak satu pun pertemuan yang bisa saya datangi. Tapi terimakasih pada teknologi whatsapp beserta admin WAG relawan FBM 2015,saya tak pernah ketinggalan info,secuil pun!
Terkait itu, saya memasrahkan jadwal pada pembuat jadwal.Tak masalah, saya siap ditempatkan di bagian apapun,asal sesuai kemampuan diri.Termasuk penjadwalan relawan di bagian pemberitaan/jurnalis.Saya mohon maaf,masih belum maksimal karna kurang fokus pada pra kegiatan. Sehingga saya hanya bisa menelorkan satu berita on event,yang mudah-mudahan segera dimuat di tulungagung.co.id.
Kebetulan selain itu,saya juga ditugaskan pada relawan narasumber. Berduet dengan sang komandan,Tjut Zakiyah di kelas Feature dan Berita sungguh sinergi luar biasa.Meski peserta terdiri dari tiga orang pelajar yang sangat antusias mengikuti workshop,seakan tak kehabisan energi.Banyak sekali hal yang disampaikan beliau.Saya hanya melengkapi yang terlewat saja.Bukan apa-apa, sudah lama tidak berdiri di depan kelas menyampaikan materi, sedikit rasa malu keluar saat itu.
Keseluruhan saya rasa kebersamaan luar biasa lengkap dengan diskusi dan geguyonan dewasa.Para relawan solid dan betul-betul berjiwa relawan.Masing-masing menenteng alat kerja pribadinya,lengkap kartu identitas dan kaos merah menyala.Tak ada yang salah,semua bekerja keras untuk kegiatan ini.Pagi buta bekerja hingga matahari tergelincir.Sudah tak ada rasa lelah menghinggapi pundak para relawan dari beragam latar belakang,suku,ras,bangsa,karena misi literasi ini menyatukan hati yang terserak selama ini.
Harapan saya,kita penikmat literasi serta para relawan penyelenggara agar saling mendoakan,semoga keberkahan dan kesehatan,Tuhan YME bersama kita.Semoga kelak 2016 kegiatan Festival Bonorowo Menulis ini dapat terselenggara kembali,menggerakkan kompas literasi lokal dan nasional. Serta .. Jika diijinkan,saya siap menjadi relawan kembali. Salam rindu,salam angkat pena,salam Literasi!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H