Lihat ke Halaman Asli

diyah mirawati

Kepala Sekolah-Praktisi Pendidikan

"LoLiLi" Kiat Anti Perundungan di TK Regina Pacis

Diperbarui: 5 Maret 2024   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar 1.poster infografis LoLiLi. sumber : dok.pribadi

Anak-anak di Taman Kanak-kanak serta di Kelas awal  Sekolah Dasar memiliki karakteristik yang unik dimana segala sisi kehidupannya sedang bertumbuh dan berkembang sangat cepat, baik dari sisi fisik, kognitif, bahasa, keterampilan sosial, psikologis, emosional kemandirian, serta nilai-nilai keagamaan dan moral.  Seluruh aspek tersebut memerlukan stimulasi yang baik dan benar untuk dapat mencapai potensi maksimal di waktu terbaiknya (Golden Age).   

Namun disaat bersamaan, kondisi kurangnya keterampilan sosial yang dimiliki anak tersebut juga dapat menjebak anak dalam lingkaran kekerasan (perundungan) baik sebagai pelaku ataupun sebagai korban.  Hal ini terjadi bila model perilaku negatif yang dimiliki anak serta kurangnya pemahaman tentang emosinya tidak mendapatkan pengawasan dan bimbingan yang tepat dan benar.  Kondisi ini akan semakin parah bila ternyata orangtua atau orang dewasa di sekitar anak justru terbiasa mempertontonkan berperilaku tidak baik dan buruk di depan anak, yang justru akan sangat mudah dicopy oleh anak menjadi perilakunya sendiri, yang pada akhirnya akan menghambat anak mencapai aspek perkembangan maksimal di waktu terbaiknya.

TK Regina Pacis sebagai salah satu penyedia layanan Pendidikan bagi Anak Usia Dini (PAUD) usia 2 s/d 6 Tahun,  ikut serta secara serius dan aktif dalam mendukung program pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di lingkungan satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang saat ini tengah digalakkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.   Hal ini merupakan wujud komitmen lembaga pendidikan KB / TK / Daycare Regina Pacis bersama dengan Kemendikbudristek dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas khususnya bagi Anak Usia Dini melalui lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.

Bukti keterlibatan dan dukungan penuh TK Regina Pacis diawali dengan pembentukan Tim Penanganan Pencegahan Kekerasan (TPPK) di lingkungan satuan pendidikan, beranggotakan Guru serta melibatkan perwakilan orang tua murid sebagai bagian dari anggota tim.    Selain diberikan pemahaman mengenai Peraturan /Permendikbudristek PPKSP No 46 /2023 sebagai dasar pembentukannya,  tim ini juga diberikan pengetahuan serta ketrampilan teknis terkait pencegahan dan penanganan Perundungan, yang dipandu oleh narasumber Ibu Gloria Siagian, M.Psi., Psikolog, dan didampingi oleh Ms Hernilen, M.Psi., Psikolog.

Dalam sesi ini, Guru dan orangtua anggota TPPK juga mendapatkan keterampilan untuk mencegah perundungan melalui Dukungan Psikologis Awal (DPA).  DPA sendiri adalah dukungan bantuan yang sifatnya manusiawi dan suportif untuk merespon orang yang mengalami situasi stres, dengan tetap menghargai martabat, budaya dan sesuai dengan kapasitas diri kita.  Teknik DPA ini dikembangkan guna membangun komunikasi yang aman dan nyaman khususnya dengan anak, sehingga anak mendapatkan perhatian dan merasa aman untuk membicarakan apa yang sedang ia rasakan.

Dengan DPA,  seluruh anggota TPPK TK Regina Pacis mempelajari cara komunikasi dan penyampaian yang tepat, yang dapat membantu seseorang /anak dengan kondisi stress/sedang dalam tekanan, sehingga Guru dapat menangkap emosi yang dirasakan anak, disisi lain anak juga dapat merasakan bahwa ada yg dapat mengerti apa yang sedang dirasakan oleh mereka.     Pelajaran kedua adalah terkait sifat Privat dan Rahasia, dimana komunikasi dengan anak dilakukan dalam setting terbatas, tidak dilakukan di ruang terbuka publik dan perlu adanya jaminan kerahasiaan.   Pelajaran terakhir adalah Awam /Lay,  dimana karena Teknik ini bukan dilakukan oleh professional maka seluruh anggota TPPK perlu mengenali batasan-batasannya dalam pelaksanaan, sebelum memutuskan merujuk atau meminta bantuan dari pihak yang lebih berkompeten.

Kenapa perlu DPA (Dukungan Psikologis Awal) ?   

Ada tiga alasan terkait pentingnya penerapan DPA dalam menangani Kekerasan pada anak yaitu Lingkungan Aman,  yaitu kesadaran bersama untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi anak untuk tumbuh dan berkembang.   Kedua adalah Respon Tepat, yaitu perlunya penerapan tindakan yang tepat dan benar untuk dapat mencegah dampak yang lebih buruk.  Alasan yang terakhir adalah Rujukan, yaitu kriteria kondisi tertentu yang perlu diketahui sebelum menghubungkan siswa dengan bantuan lanjutan yang diperlukan.

Beberapa hal terkait Langkah DPA dapat dijelaskan secara ringkas dengan mengikuti tahapan Prepare /Persiapan, yaitu memahami karakteristik anak, mengetahui situasi dan kondisi yang dihadapi, menyiapkan lingkungan dan tempat yang aman dan privat, memiliki kemampuan emosianal untuk melakukan DPA.   

“LOLILI”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline