Semua pasti sudah tidak asing dengan kata budidaya perikanan atau biasa disebut juga akuakultur. Pengertian budidaya perikanan sendiri merupakan suatu kegiatan yang memproduksi dan mengembangkan komoditas atau biota perairan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan dapat bermanfaat.
Sebelum menuju ke pokok bahasan dibawah. Kita perlu tau dulu apa itu wadah budidaya dan apa itu sistem terbuka terlebih dahulu. Nah, wadah budidaya merupakan tempat atau sarana untuk memelihara dan mengembangkan suatu komoditas perairan seperti ikan, rumput laut, dan lainnya untuk di budidaya.
Wadah budidaya ini dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Akan tetapi, pada kesempatan kali ini yang akan dibahas adalah sistem terbuka. Lalu, apa sih sistem terbuka itu?
Sistem terbuka adalah budidaya yang dilakukan pada perairan umum, seperti danau, sungai, dan waduk. Sistem ini berhubungan dan pasti dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Interaksi komoditas yang di budidaya berinteraksi di lingkungan hamper seluruhnya tidak ada pembatas.
Berikut macam-macam wadah budidaya perikanan pada sistem terbuka.
1. Karamba Jaring Apung
Karamba Jaring Apung atau biasa dikenal dengan sebutan KJA merupakan salah satu wadah budidaya yang rangka nya berasal dari kayu atau bambu, jaring, serta pelampung. Jaring ini digunakan untuk mengapung yang kemudian jaring dipasangkan diatas kerangka kayu atau bambu, dibantu juga dengan bantuan pelampung. KJA ini biasa ditempatkan pada danau dan waduk. Menurut Rochdianto (2005) KJA terdapat di perairan yang kedalamannya lebih dari 2 meter. Komoditas ikan yang sering dibudidayakan adalah ikan mas, ikan tawes, serta ikan kerapu untuk perairan tawar. Pada metode KJA ini modal yang dibutuhkan cukup banyak. Ikan dapat dipanen dan disortir dengan mudah dengan menggunakan metode ini.
2. Karamba Tancap
Karamba tancap ini tidak jauh berbeda dengan karamba jaring apung. Perbedannya dengan KJA yaitu pada karamba tancap ini jaring nya tidak mengapung, melainkan menancap dalam perairan. Jadi, karamba tancap adalah wadah budidaya yang memanfaatkan jaring berbentuk persegi yang dipasang pada kerangka bambu atau kayu, kemudian ditancapkan ke dasar perairan. Biasanya karamba tancap dilakukan di kedalaman yang tidak terlalu dalam sekitar 3-7 meter. Wadah budidaya jaring tancap ini biasanya terletak di waduk, danau, sungai yang tenang. Kisaran pasang surut air laut ini harus diperhatikan karena akan berpengaruh pada penempatan karamba tancap.
3. Rakit Apung
Rakit apung adalah wadah budidaya yang menggunakan kerangka bambu tanpa jaring. Secara umum, organisme yang akan di budidaya ditempatkan pada wadah, kemudian tali ris diikat di wadah tersebut, kemudian digantungkan pada rakit. Variasi ukuran rakit apung ini sekitar 3 x 3 meter. Bahan-bahan yang digunakan seperti kerangka, pelampung, tali ris, dan jangkar. Tali ris merupakan tali yang terbuat dari polyethylene.
Komoditas yang dapat di budidaya rakit apung ini adalah seperti kekerangan, rumput laut, serta adapun kerang mutiara. Pada sistem rakit apung yang digunakan rumput laut menggunakan sistem rakit yang terbuat dengan bambu, bambu ini juga memiliki fungsi yang sama juga sebagai pelampung.
4. Long Line
Yang akan dibahas terakhir ada metode long line yaitu salah satu metode budidaya yang tidak menggunakan jaring tetapi menggunakan tali panjang yang direntangkan. Long line ini dapat berfungsi sebagai tempat komoditas secara langsung maupun tidak langsung secara baik. Wadah budidaya ini paling digemari oleh masyarakat, karena alat dan bahan yang diperlukan cukup murah dan teknologi yang digunakan tidak rumit. Tali yang digunakan biasa berukuran 50-100 m. Kemudian diberi pelampung seperti drum plastic setiap 25 meter.
Wadah budidaya long line ini biasa diterapkan di teluk. Tali yang digunakan pada metode long line hampir sama dengan tali yang digunakan pada sistem rakit apung yaitu menggunakan tali ris. Komoditas yang di budidaya metode ini adalah kerang darah, kerang hijau, dan rumput laut. Pada metode ini rumput laut diletakkan pada dasar perairan. Wadah budidaya menggunakan long line ini cukup sederhana dan biaya perawatan yang sangat sederhana juga.
Nah, diatas mungkin sekian ulasan dan pembahasan tentang wadah budidaya perikanan pada sistem terbuka ini. Tentunya setiap wadah budidaya mempunyai kegunaan dan ciri khas yang tersendiri. Selain itu, banyak manfaat dan keuntungan yang didapatkan dari memproduksi atau mengembangkan suatu komoditas. Kemudian dengan masing-masing wadah budidaya pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.