Lihat ke Halaman Asli

Diyah

Future Entrepreneur and Lecturer

Transformasi Modernisasi Pertanian, Upaya Penerapan Industri 4,0 Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045

Diperbarui: 23 Mei 2019   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : twitter @kementan

Mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045 menjadikan isu dan agenda prioritas oleh pemerintah, karena pertanian telah berkontribusi 13,63% terhadap laju pertumbuhan product domestic bruto (PDB) pada triwulan II tahun 2018. Sehingga, untuk mewujudkan program tersebut  Kementrian Pertanian telah membuat peta jalan menuju lumbung pangan dunia, yaitu :

  • Swasembada padi, bawang merah dan cabai di targetkan pada tahun 2016,
  • Swasembada jagung ditargetkan pada tahun 2017,
  • Swasembada gula konsumsi ditargetkan pada tahun 2019,
  • Swasembada kedelai dan bawang putih ditargetkan pada tahun 2020,
  • Swasembada kedelai gula Industri ditargetkan pada tahun 2024, 
  • Swasembada daging sapi ditargetkan pada tahun 2026, 
  • Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.

Indonesia memang harus lebih berkerja keras untuk menjadi lumbung pangan dunia, karena kondisi lahan dan jumlah petani yang terus merosot setiap tahunnya. Berdasarkan data sejak tahun 2010-2017 sebesar 1,1 persen jumlah petani turun. Tahun 2010, terdapat kurang lebih 42,8 juta jiwa masyarakat Indonesia yang menggeluti bidang bercocok tanam. Akan tetapi pada tahun 2017, angkanya turun menjadi 39,7 jiwa.

Fenomena tersebut berbanding lurus dengan keadaan lahan sawah yang terus menurun luasnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2018 luas lahan pertanian tinggal 7,1 juta hektare, sedangkan pada tahun 2017 luas lahan masih 7,75 juta hektare atau setara turun 8,3% tiap tahun.

Kondisi penurunan lahan pertanian dan petani di Indonesia juga berdampak dari product domestic bruto (PDB), yaitu telah terjadi penurunan sektor pertanian dari tahun 1990 dari 22,09 persen menjadi sekitar 13 persen pada tahun 2016.  Oleh karena itu, pemerintah telah memiliki strategi dan trobosan program untuk menaikkan PDB, seperti memiliki program untuk meningkatkan komoditas holtikultura dan pertenakan, menerapkan sistem ekofarming, distribusi pupuk secara merata, perbaikan irigasi air, pembangunan dan perbaikan sarana pertanian, pembukaan lahan baru, penyuluhan pertanian, dan pembangunan sarana distribusi pertanian. Sehingga, berkat strategi program-program tersebut telah meningkatkan 1,81 persen PDB di sektor pertanian tahun 2019.        

Perlu adanya strategi yang bisa berkelanjutan dengan kondisi dan era yang serba digital sekarang. Memilih untuk mempersiapkan untuk berhadapan Industri 4.0 sangat dibutuhkan oleh Indonesia terlebih para petani, dimana terlihat keterlibatan dan kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things, Internet of system. Hal tersebut menjadikan peluang untuk petani agar bisa mendapatkan peluang lebih besar, sehingga bisa menjadikan perekeonomian yang lebih baik. Strategi yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan modernisasi pertanian dengan melakukan transformasi menjadi lebih digital, hal yang perlu dilakukan tau strategi yang perlu diterapkan adalah :

Regenarasi Mekanisasi Pertanian

Strategi ini perlu ditingkatkan karena jumlah petani terus turun 1,1% tiap tahun. Sehingga, meregenarasi mekanisasi pertanian perlu dilakukan untuk  meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Adanya mekanisasi pertanian menjadikan pembangunan Indonesia lebih cepat, karena mempertinggi efisiensi tenaga manusia, menigkatkan derajat dan taraf hidup petani, menjamin kenaikan kuantitas dan kualitas serta kapasitas produksi pertanian, memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani yaitu dari tipe pertanian untuk keluarga menjadi tipe untuk perusahaan, dan mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industri.  

sumber : pioner.com

Selain itu dikuti dari pioner.com manfaat dari menggunakan Mekanisasi Pertanian adalah :

1. Memperoleh Benih Unggul
Teknologi pertanian terbaru tidak lepas dari perusahaan penghasil benih, dengan melibatkan alat teknologi penghasil benih modern diharapkan akan menghasilan produk benis yang modern. Misalnya seperti jagung hibrida sebagai benih yang terproduk dengan bantuan perkembangan teknologi pertanian. Karakter jagung hibrida ini nantinya memiliki kualitas yang baik, kualitas tonggol yang unggul, dan biji jagung yang semakin banyak.

2. Menghasilkan Pupuk Kimia Terbaik
Perusahaan pupuk kimia dan obat pertanian kini menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan kualitas pupuk kimia dan obat pertanian terbaik. Dengan menggunakan pupuk tersebut, tentu kualitas hasil panen pun akan semakin meningkat. Omset petani akan bertambah, konsep pemerintah tentang memanusiakan petani akan segera terwujud, derajat petani akan naik, dan petani akan naik kelas sosial di masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline