Lihat ke Halaman Asli

Diyah AyuRiyanti

Universitas Tidar

Optimalisasi Pariwisata Berbasis Metaverse sebagai Upaya Revitalisasi Konsep Pariwisata Berkelanjutan

Diperbarui: 9 November 2022   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jumlah kunjungan pariwisata di Indonesia menurun dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 yang mulai terjadi pada maret 2019. Jumlah kunjungan pariwisata selama pandemi Covid-19 cenderung fluktuatif dan turun drastis sebelum adanya pandemi Covid-19. Penurunan wisatawan yang signifikan tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Indonesia, karena sektor pariwisata berperan penting dalam meningkatkan pendapatan negara, devisa, dan lapangan pekerjaan. Pandemi mengancam 13 juta pekerja di sektor pariwisata dan 32,5 juta pekerja yang secara tidak langsung terkait sektor pariwisata. (BPS, 2020). Oleh karena itu perlu adanya promosi di sektor pariwisata guna memenangkan persaingan dalam mendatangkan wisatawan dari berbagai negara. Sesuai yang tertuang dalam TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 yang menyatakan bahwa pariwisata perlu ditingkatkan dan diperlukan untuk meningkatkan penerimaan devisa, memperluas lapangan kerja, dan memperkenalkan kebudayaan.

Pada masa pandemi saat ini hampir seluruh kegiatan di masyarakat telah menggunakan media digital. Hal tersebut menjadi peluang bagi sektor pariwisata untuk memasuki era digitalisasi. Salah satu teknologi yang sedang naik daun adalah metaverse. Menurut Tim Sweeney, CEO dan pendiri Epic Games, metaverse adalah 2 media sosial 3D yang bisa diakses secara real-time. Dengan adanya metaverse pada sektor wisata di Indonesia bisa dilakukan revitalisasi secara digital. Hal tersebut dapat menjadi rencana jangka panjang bagi negara, mengingat perkembangan tekonologi yang semakin berkembang dari masa ke masa.

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam rangka melakukan optimalisasi dan revitalisasi pariwisata di Indonesia maka dapat menerapkan teknologi terbaru yakni metaverse. Penerapan teknologi metaverse ini berbentuk aplikasi yang dapat diakses menggunakan laptop maupun handphone. Dalam aplikasi tersebut berisi empat User Interface yakni Let's Tour, 3D View, Tour Game, dan Educations Tour. Let's Tour berisi mengenai informasi lengkap tempat pariwisata seperti peta, tempat belanja, pembelian tiket secara online, akses kendaraan destinasi pariwisata, dan fitur review dari pengunjung tempat wisata. 3D View berisi sebuah video 3D tempat wisata secara terbaru sehingga dapat dinikmati para pengunjung aplikasi dan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung. 

Tour Game berisi berbagai permainan yang dapat digunakan di dalam destinasi pariwisata dengan penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang telah dibuat pada dunia maya berupa objek 2D ataupun 3D. Educations Tour merupakan fitur yang berisi mengenai pendidikan dan edukasi terkait destinasi pariwisata yang sedang dikunjungi. Pada fitur ini juga dilakukan pembuatan digital konten di dunia maya berupa objek 2D dan 3D sehingga dapat digunakan secara real-time.

Melihat uraian yang telah dipaparkan, untuk mewujudkan hal tersebut tersebut, langkah-langkah strategis yang diperlukannya yakni :

a. Pembentukan tim.

Dalam menjalankan program yang telah dibuat, maka dibuat tim khusus untuk melaksanakan optimalisasi dan revitalisasi pariwisata di Indonesia. Tim ini dibentuk oleh pihak-pihak terkait yang melibatkan berbagai ahli pada bidangnya. Seperti ahli IT yang nantinya akan merancang aplikasi, ataupun juga ahli dari arsitek/seniman sebagai kreator dalam perencanaan ini. Serta ahli -- ahli lain yang berhubungan dengan program ini. Tim ini bertanggungjawab mulai dari awal program dibuar sampai nantinya progam ini selesai. Tugas intinya adalah melakukan peninjauan, perencanaan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi terhadap program yang telah dibuat. Pembentukan tim ini memerlukan waktu sekitar enam bulan.

b. Peninjauan ulang destinasi pariwisata.

Peninjauan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui keadaan dari tempat pariwisata tersebut. Hal yang perlu ditinjau adalah objek yang dimiliki oleh destinasi wisata. Setelah itu, dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan prasarana umum, pelayanan, kebersihan dan lain sebagainya yang menyangkut hal tersebut. Peninjauan ini bisa dilakukan selama satu tahun setelah tim ini terbentuk.

c. Perencanaan revitalisasi destinasi wisata.

Setelah mengetahui hasil dari peninjauan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah perencanaan revitalisasi. Dalam perencanaan ini akan ditentukan apa saja yang perlu diperbaiki dari destinasi wisata tersebut. Perencanaan ini membutuhkan waktu sekitar enam bulan sampai satu tahun sesuai dengan seberapa banyak yang harus direvitalisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline