Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak berbakat memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul. Bakat" (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat, "kemampuan" merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan "prestasi" seseorang. Jadi prestasi itulah yang merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan.
Tujuan pendidikan anak berbakat adalah agar mereka menguasai sistem konseptual yang penting sesuai dengan kemampuannya, memiliki keterampilan yang menjadikannya mandiri dan kreatif, serta mengembangkan kesenangan dan kegairahan belajar untuk berprestasi.
Dengan adanya Pelayanan Bimbingan dan Konseling yaitu merupakan usaha membantu siswa dalam mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karier. Pelayanan Bimbingan dan Konseling memfasilitasi pengembangan diri salah satunya adalah bakat seseorang, jadi Pelayanan ini juga bertujuan membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi siswa.
Adapun Straregi untuk kebutuhan konseling akademis meliputi pemberian informasi tentang hasil tes dan asismen,menerapkan bidang subyek akademis dalam kehidupan nyata, mengarahkan hubungan mentor yang bermakna untuk kebutuhan kognitif/akademis dan efektif anak berbakat, dan memberikan informasi tentang pilihan program dan mataajaran. Sedangkan Strategi untuk kebutuhan konseling karier meliputi beberapa topik kunci untuk didiskusikan, dan kegiatan yang membntu siswa merencanakan karir.Karakteristik anak berbakat dan kondisi lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan rumah, sekolah dan masyarkat yang menghambat ungkapan kretif mengakibatkan berbagai ketegangan padaanak berbakat yang pada gilirannya dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar dan prilaku bermasalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H