Denny Indrayana, Wakil Menteri Hukum dan HAM menjadi berita berbagi media massa. Sepertinya, para pembuat dan pemuat berita memiliki misi yang sama, minimal Om Denny, dikucilkan.
Dirjen Lapas merasa harga dirinya terkerdilkan, begitu juga teman-teman di lapas merasa kurang dihargai, seharusnya koreksi diri. Dan justru bersyukur, menggapa orang selembut Denny bisa galak? Mestinya ada yang kurang benar dengan Dirjen Lapas dan Lapasnya itu sendiri.
Masyarakat sudah tahu, tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, Lapas banyak berulah. Kalau tidak mau disebut banyak masalah. Acara tv, liputan media telah banyak mewartakan hal-hal unik di LP.
Untung Indonesia memiliki Denny, yang mau bersusah-payah untuk membangun opini kepada publik, Kementerian tempat ia bekerja sedang berbenah, meskipun dalam proses tersebut, cara-cara yang kurang lajim terjadi. Pasti hanya Om Denny yang tahu.
So.... selama LP bobrok, Imigrasi bobrok, kemungkinan Om Denny akan menempuh cara-cara yang kurang lazim. Dengan begitu, Dirjen Lapas berbenah diri, jangan hanya pandai mengeluh ke Menteri dan ke anggota DPR. Kaya orang yang kurang cerdas... bisanya mengeluh....
Mana ada yang marah, jika semua berjalan di jalan yang benar... Hanya orang "....", yang mau melakukan langkah "....".
Apa Dirjen Lapas tidak mengetahui, bahwa "Periode II Pemerintahan 2009-2014 adalah "Periode Penegakan Hukum".
Merdekaaaaaaaaaaaa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H