Indonesia adalah sebuah Negara Kepulauan dan tentu saja memiliki banyak sekali wilayah perairan di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia kaya sekali dengan sektor kelautan dan pertanian, sehingga tak jarang masyarakat memililih untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan Perikanan dan keluatan contohnya, Budidaya Laut. Kebanyakkan masyarakat biasanya memilih untuk budidaya ikan atau udang namun sebenarnya kita bisa membudidaya rumput laut.
Buiddaya rumput laut sebenarnya merupakan senjata terpendam yang di miliki bangsa Indonesia. Diam-diam, rumput laut merupakan salah satu komoditas utama perikanan budidaya yang menjadi andalan dalam peningkatan produksi dan meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat yang berada di bagian pesisir.
Pada Mei 2020, hasil Ekspor rumput laut Indonesia ke Vietnam dapat mencapai angka 53,5 ton dan meraup keuntungan yang fantastis yaitu sebesar Rp. 700 Juta. Dan, saat ini Indonesia merupakan Produsen Rumput Laut terbesar di dunia untuk jenis rumput Eucheuma cottonii dan Gracilaria.
Budidaya rumput laut ini akan sangat menguntungkan Indonesia maupun sang petani karena pengerjaannya yang terlampau mudah daripada budidaya yang lain. Selain itu, permintaan pasarnya pun tinggi dan masih banyak wilayah Indonesia yang bisa dipakai untuk berbudidaya rumput laut.
Buat kalian yang tertarik untuk melakukan budidaya ini, ayo kita cari tau dulu langkah-langkahnya!
1. Pemilihan Lokasi yang Tepat.
Untuk melakukan budidaya kita tidak bisa memilih lokasi dengan seenaknya. Harus sesuai dengan kebutuhan organisme yang akan kita budidaya. Untuk rumput laut baiknya kita memilih lokasi yang seperti ini:
- Perairan cukup tenang
- Kedalaman tidak kurang dari 70 cm saat pasang surut dan tidak lebih dari 200 cm saat pasang tinggi
- Terlindungi dari ombak dan angin kencang
- Terdapat persediaan rumput alami
- Lokasi harus didukung dasar perairan bersifat substrat (berlumpur atau sedikit berpasir)
- Perairannya harus subur
2. Melakukan Uji Penanaman
Selanjutnya ayo uji lokasi tersebut untuk membuktikan apakah lahan itu cocok atau tidak untuk mengurangi kerugian saat panen nanti. Kamu bisa menguji lokasi tanam dengan metode jaring dan tali.
Metode tali: Jenis tali yang bisa digunakan adalah tali monofilament yang dikaitkan pada dua tiang pancang, dengan jarak kurang dari 10 sampai 12 meter.