Hyang Welldo saat pertama kali ditanya awak media rakyatpro tentang siapa sebenarnya dia, ia tak langsung menjawab asal usulnya tersebut. Ia hanya menggambarkan dirinya adalah pelaku keberagaman dan ingin menjadi diri sendiri. Banyak printilan asesoris mualai dari pernak pernik yang dikenakan terbuat dari material kain, tulang, logam, akar, taring, hingga batuan permata. Suara gemerincing gelang tangan yang bertabrakan terdengar.
Ikat kepala merah mengikat rambut panjang gimbalnya. Tubuhnya penuh tato dari kepala hingga kaki, Hyang Welldo adalah salah satu tokoh seniman, sekaligus agamawan, sufi serta spiritualis. Wulldo yang aslinya Welldo Wnophringgo lahir di jakarta pada tanggal 11 september 1965 saat ditemui dalam acara ruwatan dikediaman Eyang Kardono Surabaya pada tanggal 27 desember 2020, tujuan ia menghadiri acara tersebut menyatakan "sebagai orang-orang yang didaulat ikut memberikan semangat, memberikan energi, memberikan kesadaran, memberikan sebuah keyakinan pada setiap orang terhadap adanya kekuatan-kekuatan luar biasa pada dirinya." ujarnya di tengah-tengah keramaian.
"Saya juga punya komunitas, tapi dalam hal ini saya ngk mewakili siapapun. Saya datang boleh dibilang saya mewakili alam semesta." Ungkapnya. Welldo tidak hanya berkarya melalui lukisan saja, dia juga banyak menciptakan puisi-puisi perenungan atau sindiran terhadap kehidupan saat ini seperti dia sampaikan. "Harapannya 2021 bangsa Indonesia semakin cerdas, sebab hanya dengan kecerdasan bangsa ini tidak mudah di bodohi, tidak mudah di takut-takuti. Kebodohan dan kedungguan itu yang sekarang banyak ada di medsos."
Dari penampilannya yang seperti ini juga tidak sedikit yang menilainya negatif, tapi Welldo tidak pernah mempersoalkan itu, dia tetap mempersembahkan dirinya sebagai seni. Orang berhak menilai dari sudut pandang dan keluasan wawasan masing-masing, dari tanggapan orang-orang itupun Welldo dapat membaca seberapa jauh pengetahuan dan wawasan orang tersebut.
Welldo seperti seni rupa yang berjalan. Dia mengenakan kaus singlet ditambah lengan panjang. Atasan yang memperlihatkan bagian pusar. Lalu, bawahan hitam superpendek yang di tutupi kain motif macan tutul. Dalam hal ini sangat jelas Hyang Welldo menganggap bahwa tubuhnya adalah seni. Sementara apapun yang tidak sesuai dengan pendapat umum tersebut maka dinyatakan keliru. "Menjadi berbeda kita akan kaya. Kita akan mendapatkan sesuatu yang tidak pernah didapatkan orang-orang yang ingin sama," begitu jelasnya mengakhiri percakapannya bersama awak media rakyatpro.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI