Lihat ke Halaman Asli

Peran Pemikiran Perempuan sebagai Pejabat dan Pemimpin Negara di Era Society 5.0

Diperbarui: 13 November 2023   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


PENDAHULUAN

Pemikiran perempuan semakin berkembang di setiap zamannya. Pemikiran bahwa perempuan hanya pantas ditempatkan di dapur saja, harus segera dihilangkan. Hal itu disebabkan oleh begitu banyaknya bukti nyata bahwa perempuan dapat melakukan hal yang lebih dari itu. Bahkan tidak sedikit jumlah perempuan yang dapat menjadi pemimpin, baik pemimpin bagi dirinya sendiri maupun pemimpin bagi organisasi dan lain sebagainya. Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh, RA. Kartini saja sudah memperlihatkan secara jelas bahwa seorang perempuan juga memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. 

Ia juga membuktikan bahwa perempuan dapat lebih kuat, lebih hebat, dan lebih mandiri dari apa yang selama ini dibayangkan. Pemimpin bergender wanita akan selalu dibutuhkan bangsa. Tidak seperti pria, wanita cenderung akan lebih memahami tentang kehidupan. Wanita akan terus berusaha menempatkan dirinya pada rakyat. Wanita akan cenderung memahami apa yang dirasakan dan apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, di zaman sekarang pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pria maupun wanita sudah dapat dikatakan seimbang. Sehingga wanita tidak dapat direndahkan dari segi pengetahuan akan informasi maupun ilmu kehidupan lainnya.

Dalam membentuk suatu negara, harus selalu didampingi oleh beberapa aspek. Aspek tersebut tercipta dari pemikiran-pemikiran yang telah disatukan. Jika membahas masalah kepemimpinan, pastinya ada perbedaan antara kebijakan para pemimpin pria maupun wanita. Akan tetapi, hal tersebut tentunya bukan menjadi masalah besar karena setiap pemimpin pasti mengusahakan yang terbaik untuk rakyatnya. Dalam memimpin negara, banyak sekali tokoh-tokoh wanita yang dapat dijadikan sebagai contoh. 

Kamala Harris yang menjadi wakil presiden Amerika Serikat yang ke-49 merupakan salah satu contohnya. Selain itu, kita dapat melihat contoh yang ada di dalam negeri kita sendiri seperti Megawati Soekarnoputri yang sempat menjadi presien ke-5 di Indonesia. Kesuksesan dan keberhasilan beliau sudah dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal itulah yang dapat membuktikan bahwa wanita mampu dijadikan sebagai pemimpin baik untuk organisasi maupun untuk bangsa dan negara.

METODE

Metode yang digunakan dalam survei kali ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan media kuesioner. Para responden yang berjumlah 46 orang merupakan mahasiswa/mahasiswi di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Society 5.0 atau bisa diartikan masyarakat 5.0 merupakan sebuah konsep yang dicetuskan oleh pemerintah Jepang. Konsep society 5.0 tidak hanya terbatas untuk faktor manufaktur tetapi juga memecahkan masalah sosial dengan bantuan integrasi ruang fisik dan virtual (Skobelev & Borovik, 2017). Society 5.0 memiliki konsep teknologi big data yang dikumpulkan oleh Internet of things (IoT) (Hayashi) diubah oleh Artifical Inteligence(Al) menjadi sesuatu yang dapat membantu masyarakat sehingga kehidupan menjadi lebih baik (Mathews, 2015). Society 5.0 menjadi konsep tatanan kehidupan yang baru bagi masyarakat. Melalui konsep society 5.0 kehidupan masyarakat diharapkan akan lebih nyaman dan berkelanjutan. Orang-orang akan disediakan produk dan layanan dalam jumlah dan pada waktu yang dibutuhkan. Society 5.0 dapat diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.

Kami telah melakukan survei secara online (Questioner) dengan tema Optimalisasi peran pemikiran perempuan sebagai pejabat dan pemimpin negara di era society 5.0. Jawaban-jawaban yang dihasilkan berasal dari 46 responden yang merupakan mahasiswa/mahasiswi di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Hasil survei telah kami kumpulkan dan analisa lebih lanjut. Beberapa hasil survei dipaparkan dalam beberapa point sebagai berikut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline