Abad 21 juga dikenal sebagai abad pengetahuan. Di era ini, segala upaya alternatif untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam situasi yang berbeda lebih berbasis pengetahuan.
Upaya pemenuhan kebutuhan bidang pendidikan berbasis pengetahuan (knowledge based education), pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economic), pengembangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based social empowering), dan pengembangan dalam bidang industri pun berbasis pengetahuan (knowledge based industry) (Mukhadis, 2013:115).
Abad ke-21 secara fundamental telah mengubah dunia masyarakat dan pendidikan. Pendidikan sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup manusia merupakan bagian dari pembangunan nasional. Mengingat perubahan zaman reformasi dan proses globalisasi, juga mempengaruhi kehidupan dan membutuhkan visi dan pendidikan yang tepat sasaran.
Sebagaimana Pembelajaran sesuai kurikulum 2013, pendidikan IPS bertujuan agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan menyenangkan bagi siswa untuk belajar bagaimana belajar. Pembelajaran yang berhasil ditandai dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran IPS di indonesia dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS di Indonesia disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat (Riswan Jaenudin, 2014:446).
Perkembangan pendidikan IPS di Indonesia sangat dinamis, mengikuti perkembangan zaman dan ilmu-ilmu sosial. Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas mengenai dinamika yang terjadi pada pendidikan IPS di persekolahan.
Pendidikan IPS (PIPS) atau yang lebih dikenal dengan istilah Social Studies didefinisikan menjadi dua jenis, yaitu Pendidikan IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk Perguruan Tinggi.
Pendidikan IPS sendiri adalah program pembelajaran yang bertujuan untuk membantu dalam melatih anak didik agar memiliki kemampuan untuk mengenal dan menganalisis suatu persoalan dari sudut pandang secara komprehensif termasuk menjadi warga negara yang baik dari berbagai indikator.
Di abad-21 peserta didik juga harus memahami isu-isu yang berkembang pada level lokal, nasional, global yang dikaitkan dengan isu-isu global. Banyaknya isu global yang perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan antara lain kesehatan, ideologi, keamanan, hak asasi manusia, kemiskinan, ekonomi, lingkungan hidup dan sebagainya.
Namun, pembelajaran IPS yang sering dianggap membosankan perlu melakukan pembaharuan, selain pada pendidik (guru) yang harus kreatif, kurikulum (ranah pemerintah) juga harus memenuhi muatan yang dibutuhkan untuk bersaing di era globalisasi contohnya seperti penambahan skill pada peserta didik.
Berbicara mengenai penambahan skill peserta didik, hal ini bisa dilakukan dengan menggabungkan 2 hal yang berbeda, yaitu penambahan materi muatan lokal, seperti yang diketahui, muatan lokal cukup bermanfaat dalam memberikan penambahan baik hard skill ataupun soft skill, misalnya penguasaan materi ilmu pengetahuan sosial yang didalamnya meliputi banyak cabang ilmu lainnya, seperti misalnya ekonomi, geografi, sosiologi, dan lain sebagainya,