Hari ini aku akan berangkat KKN. Kami sudah survey beberapa bulan yang lalu. Aku KKN di Desa S Kabupaten B, sekitar 5 jam an dari kampusku yang berada di Kota P. Banyak hal yang harus dibenahi, mulai dari jembatan dekat mangrove yang hampir roboh, plang nama desa yang sudah tidak tampak lagi, dan lain sebagainya.
Sesampainya di Desa S kami gotong royong membersihkan rumah yang akan dijadikan posko KKN. Nggak ada yang aneh dari tempat KKNku. Semuanya berjalan baik-baik saja. Malamnya kami rapat untuk menjalankan proker (program kerja) selama 2 bulan KKN.
"Kita besok jalani proker ya Dek. Kita bagi-bagi tugas, ada yang ke kantor desa, ada yang ke SD, dan ada yang ke mangrove. Sorenya kita keliling desa sini buat mengakrabkan diri dengan warga desa sini!" ucap Kordes (Koordinator Desa) selaku ketua KKN kepada kita anggota KKN yang biasa dipanggil Bang Irwan.
"Baik Bang!" ucap kami nyaris serempak. Aku dan teman-temanku memang memanggil Abang kepada Bang Irwan karena dia paling tertua disini. Sebenarnya Bang Irwan senior kami, tetapi karena dia pengen ngambil jurusan lain, makanya dia jadi seangkatan sama kami.
Kami pun berembuk untuk menentukan siapa yang ke kantor desa, ke SD pertama, ke SD kedua, tinggal di posko, ke TK, dan ke mangrove. Karena kami beranggotakan 12 orang, kami bagi kelompok menjadi 6. Aku kelompok 1, sekelompok dengan Riki pergi ke kantor desa. Kelompok 2, yaitu Rudi dan Putri pergi ke mangrove. Kelompok 3, yaitu Bang Irwan dan Lasmi pergi ke SD pertama. Kelompok 4, yaitu Adi dan Fida pergi ke SD ke dua. Kelompok 5 Jery dan Dita pergi ke TK. Sementara kelompok 6, yaitu Ima dan Silva tinggal di posko.
***
Keesokan harinya kami pun menjalankan tugas masing-masing. Aku bergoncengan dengan Riki menggunakan motor. Sementara teman lainnya juga berangkat menggunakan motor. Seketika suasana mendadak hening karena aku canggung berboncengan dengan cowok yang baru dikenal. Riki pun memecahkan suasana.
"Tila tinggal dimana?" ucap Riki kepadaku diatas motor.
"Aku tinggal di Kota B, Kabupaten T, Provinsi S. Kalau Riki tinggalnya dimana?" ucapku kepada Riki.
"Wah seprovinsi dong kita. Bisalah main ke rumahnya Tila kapan-kapan kan? Eh sorry, aku becanda kok!" ucap Riki kepadaku.