Hanya dalam beberapa hari saja, Universitas Airlangga akan menjadi tuan rumah dalam ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37. Sebanyak 325 tim akan berkompetisi dan turut memeriahkan ajang ini. Tak hanya sebagai kompetisi dalam bidang akademik, melainkan juga sebagai batu loncatan tuan rumah untuk menunjukkan keunggulannya.
Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menghebohkan seluruh mahasiswa dengan gebrakan barunya. Pembangunan besar-besaran yang telah dilakukan sejak beberapa bulan yang lalu, satu persatu mulai menampakkan hasilnya. Mulai dari Gedung Rektorat hingga coffe shop baru yang berada di kampus MEER (C) Universitas Airlangga. Nampaknya gedung yang megah tak cukup bagi Universitas Airlangga untuk menunjukkan jati dirinya. Melalui Unit Pendidikan Kebangsaan dan Karakter (UPKK) UNAIR mengajak seluruh mahasiswa baru 2024 untuk menyalurkan aspirasi, motivasi, dan kreativitasnya melalui aksi 'Payung Motivasi'.
Kegiatan ini merupakan praktik nyata dari mata kuliah Pengantar Kolaborasi Keilmuan (PKK), Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) yang diselenggarakan di kawasan Kampus C dan Kampus B Universitas Arlangga pada Kamis (26/9/2024). Selain sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi, aksi Payung Motivasi ini merupakan momentum yang tepat untuk menghias kampus sebagai bentuk penyambutan tamu peserta PIMNAS dari berbagai universitas.
Berdasarkan informasi dari beberapa dosen pengampu mata kuliah PKK, hasil kreasi mahasiswa baru ini akan dipajang di sepanjang jalan malioboro (Boulevard) kampus C UNAIR. Mengetahui kondisi cuaca kota Surabaya akhir-akhir ini disertai informasi mengenai lokasi pemasangan tersebut, tentu menimbulkan pro dan kontra dikalangan warga Universitas Airlangga.
Benar adanya jika payung tersebut akan nampak indah dan dapat mengurangi terik matahari jika dipajang di tempat tersebut. Efek bergelombang yang ditimbulkan ketika terkena angin sungguh memukau. Namun, jika tidak bisa bertahan lama lebih baik dibenahi terlebih dahulu bukan? mengetahaui cuaca yang belakangan ini sering terjadi angin kencang, payung tersebut pasti akan rusak. Tak perlu memunggu hitugan bulan untuk menilainya, dalam beberapa hari setelah pemasangan, banyak payung-payung yang sudah dalam kondisi mengenaskan. Entah itu terbalik, jatuh, bahkan terlepas dari besi penyangganya.
Mengetahui hal tersebut, perlu disegerakan untuk mencari solusi permasalahan ini. Kondisi kerusakan payung saat ini bisa saja terjadi karena tali penghubung antar payung terlalu renggang sehingga mudah terbawa angin. Maka mengeratkan tali penghubung dapat menjadi solusinya. Selain itu, pemajangan payung di tepi jalan dapat menjadi sebuah pilihan. Daripada memanjang memenuhi jalan, pegurangan jumlah payung dapat dijadikan solusi karena pada bagian tepi kecepatan paparan angin lebih rendah daripada yang berada di tengah jalan.
Aksi Payung Motivasi merupakan bentuk kepedulian UNAIR sebagai wadah dan dukungan bagi mahasiswanya untuk terus berkembang. Dengan adanya kolaborasi antar mahasiswa, akan membantu megeratkan bahwa kita semua adalah satu, Universitas Airlangga. Setiap projek atau aksi pasti memiliki manfaatnya masing-masing. Agar pemanfaatannya dapat terus dirasakan, perlu adanya pematangan konsep penyelanggaraan terlebih dahulu. Oleh karena itu, dengan adanya konsep yang matang akan membantu mengurangi resiko sehingga aksi yang diadakan dapat lebih berdaya guna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H