Stress dan kelelahan adalah hal umum yang dialami manusia. Ada banyak faktor yang mempengaruhi stress dan kelelahan, salah satunya yaitu lingkungan khususnya lingkungan keluarga. Latar belakang keluarga dapat berpengaruh penting pada tingkat stress dan kelelahan. Begitu pula dengan manajemennya.
Adapun artikel ini penulis ingin mengetahui apakah menjadi keluarga pedagang memiliki pengaruh terhadap stress dan kelelahan serta penulis ingin menganalisis manajemen stress dan kelelahan pada keluarga dengan keluarga pedagang.
Pertama, dikumpulkan data melalui wawancara pada bulan September 2022, pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Selain itu, penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur. Teknik penulisan makalah menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Wawancara dilakukan pada anggota keluarga dengan keluarga pedagang yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Hasil wawancara menunjukkan 60% keluarga pedagang berpenghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan dan sisanya yaitu 40% belum memenuhi. 40% keluarga pedagang setuju berdagang mempengaruhi kehidupan sosialnya dan 60% merasa tidak terpengaruh.
Sebanyak 20% keluarga pedagang setuju bahwa berdagang mempengaruhi komunikasi antar anggota keluarga, dan sisanya yaitu 80% berpendapat berdagang tidak mempengaruhi hal tersebut. 40% keluarga pedagang pernah mengalami konflik yang berkaitan dengan berdagang. 60% keluarga pedagang pernah mengalami stress karena berdagang serta 40% keluarga pedagang pernah mengalami kelelahan karena berdagang.
Manajemen stress yang dilakukan keluarga pedagang diantaranya istirahat, mengajak ngobrol di waktu luang, berdiskusi, tidak menjadikan berdagang sebagai penghasilan utama, dan menjaga komunikasi antar anggota keluarga.
Sementara itu, manajemen kelelahan yang dilakukan keluarga pedagang yaitu memperkerjakan karyawan, istirahat, tidak menjadikan berdagang sebagai penghasilan utama, mengatur jadwal liburan di akhir tahun (refreshing), dan membagi kepentingan dengan skala prioritas.
Ada hubungan searah yang memiliki arti semakin tinggi beban kerja yang dialami tenaga kerja maka akan semakin tinggi tingkatan stres yang dialami oleh tenaga kerja dan ada potensi stres ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungan. Namun, stress juga bersifat subjektif tergantung individunya. Kelelahan juga dapat berkaitan dengan kondisi fisik. Manajemen stress cenderung berfokus pada dukungan sosial seperti komunikasi dan berbagi cerita, sementara manajemen kelelahan cenderung berfokus ke pengurangan beban kerja fisik.
Manajemen sumberdaya keluarga yang paling cocok untuk diterapkan dalam keluarga pedagang menurut penulis adalah manajemen waktu, komunikasi, dan prioritas. Pemerintah diharapkan mampu untuk memberikan bantuan berupa peregulasian yang meringankan dan membantu keluarga pedagang untuk membantu ekonomi keluarga.
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sumberdaya dan Keluarga
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Indonesia