Lihat ke Halaman Asli

divaemilya

Mahasiswa

Implikasi Indonenglish bagi Budaya kita

Diperbarui: 24 September 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media Indonesia 

Essai diatas membahas tentang fenomena penggunaan bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang dikenal sebagai "Indonenglish". gelombang indonenglish atau englonesian yang sudah mengakar menjadi praktik budaya populer--dan menjadi standar--di tengah pergaulan anak-anak muda Indonesia saat ini. Fenomena ini dibahas secara mendalam, mulai dari asal-usulnya, faktor-faktor yang mendorong penyebarannya, hingga Dampak penggunaan Indonenglish yang dimana mengancam kelestarian bahasa Indonesia, menggeser identitas budaya, dan mencerminkan adanya captive mind atau ketergantungan pada budaya asing. essai yang ditulis Bapak B.J Sujibto ini menghubungkan penggunaan Indonenglish dengan konsep captive mind yang diperkenalkan oleh Syed Hussein Alatas, yaitu sebuah kondisi di mana seseorang tidak sadar akan ketergantungannya pada faktor-faktor pengondisian, termasuk pengaruh kolonialisme.


ada beberapa kosakata yang saya ketahui yaitu penyair, media sosial, penelaah sastra, praktik budaya populer sedangkan kosakata yang belum saya ketahui yaitu membetot, englonesian, indonenglish

Menurut saya pribadi essai diatas menarik, karena esai tentang Indonenglish ini memiliki daya tarik. Essai tersebut mengajak kita untuk ikut menyelidiki sebuah fenomena yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. esai ini kemudian mengajak untuk berpikir lebih dalam, dan melihat bagaimana fenomena Indonenglish ini berkembang dari sekadar tren di kalangan anak muda menjadi sebuah bagian dari budaya populer yang lebih luas.

Menurut saya essai yang ditulis Bapak B.J Sujibto berhasil menyajikan sebuah potret yang sangat jelas tentang fenomena sosial yang sedang marak terjadi di masyarakat. Topik yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari kita. Siapa pun pasti pernah mendengar atau bahkan menggunakan bahasa campuran. Bahasa yang digunakan mudah dipahami, tidak membosankan ketika dibaca , essai tersebut juga mengajak kita sebagai pembaca untuk berpikir kritis, analisisnya yang menghubungkan fenomena Indonenglish dengan konsep captive mind juga sangat menarik .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline