Lihat ke Halaman Asli

Diva Desmita

Mahasiswa/Akuakultur/Universitas Airlangga

Mahasiswa KKN BBK 3 Universitas Airlangga 2024 Bangkitkan Kembali Wisata Kampung Ikan di Desa Kluncing, Banyuwangi

Diperbarui: 1 Februari 2024   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau bisa disebut Belajar Bersama Komunitas  (BBK) 3 tahun 2024 sedang melaksanakan tugas di desa Kluncing, kecamatan Licin, kabupaten Banyuwangi. Kelompok KKN beranggotakan 10 mahasiswa/i yang terdiri dari berbagai macam jurusan di Universitas Airlangga. Mengangkat program kerja yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Khususnya di bidang ekonomi program kerja yang diusung yaitu dengan memaksimalkan potensi alam di desa Kluncing. Desa Kluncing yang terletak di kecamatan Licin, kabupaten Banyuwangi ini memiliki kekayaan air yang melimpah. Air yang bersumber dari pegunungan ijen kaya akan mineral dan kaya manfaat. Aliran air yang deras di parit dengan pemandangan alam yang memukau menjadi daya tarik sendiri untuk destinasi wisata. Akan tetapi, hal itu saja tidak cukup menggugah wisatawan untuk berkunjung. Adanya keresahan masyarakat terkait alih fungsi parit yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan WC darurat, warga setempat bergotong-royong mulai menebar ikan di parit tersebut. 

Aksi perubahan ini dipelopori oleh pak Wawan selaku ketua kampung ikan. Adanya kampung ikan ini memberikan perubahan terhadap pola hidup masyarakat yang sebelumnya membuang sampah di sungai atau parit kini tidak lagi membuang sampah sembarangan. Warga desa sekitar juga yang tidak memiliki WC mulai membangun WC pribadi di masing-masing rumah. Selain pola hidup warga, kampung ikan juga merubah perekonomian warga sekitar menjadi lebih baik. Kehadiran ikan hias seperti tombro, koi, nila, dan lele tumbuh besar di parit berhasil menjadi destinasi wisata dengan keunikan tersendiri. Warga setempat memanfaatkan hal tersebut dengan mendirikan UMKM yang seperti penjaga loket, penjual pakan ikan, dan kuliner. Semakin populernya wisata kampung ikan semakin banyak wisatawan yang berdatangan, sehingga mulai ada perbaikan sedikit demi sedikit di kampung ikan.

Pandemi covid-19 menjadi tantangan yang harus dihadapi para pelaku UMKM di kampung ikan. Pasalnya sejak adanya covid-19 aktivitas di kampung ikan mulai meredup, sehingga warga yang menggantungkan hidupnya di kampung ikan sudah tidak ada pemasukan lagi. Hingga saat ini, aktivitas pariwisata di kampung ikan tidak terlihat akan bangkit kembali banyak spot-spot wisatawan yang mulai mangkrak dan tidak terawat hingga rusak. Sangat disayangkan, apabila potensi wisata kampung ikan tidak dibangkitkan kembali. 

Melalui program di bidang ekonomi mahasiswa kelompok KKN kembali membangkitkan pariwisata di kampung ikan. Program yang dilakukan bisa dibilang langkah awal untuk kebangkitan pariwisata kampung ikan. Secara garis besar langkah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN yaitu dimulai dari membersihkan lingkungan sekitar kampung ikan yang mulai tidak terawat, setelah itu membuat video promosi yang akan diposting di media sosial seperti tiktok dan instagram. Melalui video promosi ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat di luar kampung ikan dan kembali menghidupkan semangat para wisatawan untuk berkunjung ke kampung ikan. Bangkitnya kembali aktivitas pariwisata di kampung ikan merupakan impian seluruh warga sekitar. Langkah awal ini dapat menjadi besar dengan dukungan masyarakat sekitar sehingga kampung ikan hidup kembali dan perekonomian masyarakat sekitar kembali sejahtera




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline