Lihat ke Halaman Asli

Rendahnya Atensi Masyarakat Indonesia Terkait Pengolahan Sampah Rumah Tangga

Diperbarui: 12 Maret 2024   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di Indonesia kesadaran akan masalah sampah masih sangat rendah, hal ini dapat kita lihat pada kehidupan sehari-hari dimana pengolahan sampah rumah tangga yang tidak dilakukan dengan cara yang benar. Sampah rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia, hal tersebut dikarenakan sampah rumah tangga dihasilkan dari kegiatan sehari-hari seperti sisa makanan, kertas, plastik, logam, dan barang-barang tidak terpakai. 

Dalam hal ini sebenarnya sampah rumah tangga dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, salah satunya dengan melakukan pengolahan pada sampah sisa makanan menjadi pupuk organik sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas lahan, sedangkan untuk sampah anorganik seperti plastik, kaca, besi, gabus bisa dipilah untuk dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna contohnya sampah plastik bisa diolah menjadi kerajinan seperti tas, gantungan, dan aksesoris lain atau opsi terakhir dengan dibuang ke TPA.

Permasalahan sampah di Indonesia ini diakibatkan minimnya wawasan masyarakat tentang pengolahan sampah, banyak masyarakat yang masih membuang sampah rumah tangga tanpa diolah terlebih dahulu sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti bau busuk yang dihasilkan dari sampah sisa makanan, berkurangnya lahan akibat penumpukan barang-barang tidak terpakai serta masih banyak masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan terganggunya kondisi lingkungan sekitar. 

Untuk itu perlu dilakukan program sosialisasi dan mengajak masyarakat untuk melakukan pengolahan terhadap sampah rumah tangga seperti melakukan langkah pencegahan dengan 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. 

Reduce yaitu mengurangi penggunaan sampah plastik, alternatif lain bisa menggunakan tas kain saat membawa atau berbelanja sesuatu, hal ini tentunya hal paling mudah yang bisa dilakukan. Reuse yaitu menggunakan kembali barang yang masih dapat digunakan seperti botol bekas yang dapat digunakan kembali untuk menjadi pot atau kerajinan. Recycle yaitu melakukan daur ulang sehingga menghasilkan barang baru yang bermanfaat seperti mendaur ulang sampah sisa makanan menjadi pupuk organik.

Dengan melakukan pengolahan sampah tersebut dapat berdampak pada berkurangnya sampah rumah tangga yang dihasilkan. Walaupun tidak langsung berdampak besar, namun hal ini dapat menjadi permulaan untuk masyarakat dapat belajar dalam pengolahan sampah rumah tangga. 

Agar dapat berhasilnya program tersebut, diharap pihak pemerintah juga ikut andil dalam menyelenggarakan sosialisasi dan penyuluhan di seluruh wilayah Indonesia khususnya pada wilayah dengan kuantitas konsumsi yang tinggi. Pemerintah juga dapat menyediakan fasilitas penunjang program pengolahan sampah sehingga masyarakat dapat mengikuti program tersebut secara maksimal. 

Fasilitas yang dimaksud seperti memperbanyak bank sampah di setiap desa, membentuk petugas kebersihan di setiap wilayah, mengadakan atau memasifkan program daur ulang sampah di seluruh wilayah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline