Lihat ke Halaman Asli

Melalui Bahasa, Kita Mengenal Diri

Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa, lebih dari sekedar alat komunikasi, adalah cerminan jiwa dan budaya suatu bangsa. Ia adalah warisan leluhur yang diwariskan dari generasi ke generasi, membawa serta nilai-nilai, tradisi, dan pandangan hidup yang unik. Melalui bahasa, kita tidak hanya berinteraksi dengan sesama, tetapi juga menggali lebih dalam tentang jati diri kita sebagai bagian dari sebuah komunitas. 

Pernahkah Anda memperhatikan betapa kaya dan beragamnya kosakata dalam bahasa daerah di indonesia? Setiap kata menyimpan makna mendalam yang terhubung erat dengan alam, sosial, dan budaya masyarakat setempat. Misalnya, kata "rindu" dalam bahasa indonesia memiliki nuansa yang berbeda dengan kata "homesick" dalam bahasa inggris. "Rindu" mengandung kerinduan yang mendalam, nostalgia, dan bahkan sedikit kesedihan, sementara "homesick" lebih menekankan pada perasaan rindu akan rumah. Perbedaan ini menunjukkan bagaimana bahasa membentuk cara kita merasakan dan memahami dunia.

Selain itu, bahasa juga menjadi wadah bagi kita untuk mengekspresikan identitas budaya. Ungkapan-ungkapan, peribahasa, dan pantun yang beredar di masyarakat mencerminkan nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok. Misalnya, peribahasa "Sambil menyelam minum air" menggambarkan efisiensi dan multi-tasking yang menjadi ciri khas budaya masyarakat terntentu. 

Dalam era globalisasi, bahasa asing semakin mendominasi kehidupan kita. Namun, kita tidak boleh melupakan pentingnya melestarikan bahasa ibu. Bahasa ibu adalah fondasi indentitas kita. Dengan menguasai bahasa ibu, kita tidak hanya menghormati warisan leluhur, tetapi juga memperkaya khanzanah budaya bangsa.

Melalui bahasa, kita dapat menemukan akar sejarah, nilai-nilai luhur, dan kekayaan budaya yang dimiliki bangsa kita. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berupaya untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa kita, agar identitas dan jati diri kita sebagai bangsa tidak terkikis oleh arus globalisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline