Lihat ke Halaman Asli

Media Loose Part untuk Anak Usia Dini

Diperbarui: 25 April 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

media atau material atau bahan dan alat yang digunakan untuk memfasilitasi rasa ingin tahu anak disebut dengan loose part. Media loose part ini memiliki 7 macam yaitu bahan alam, plastik, logam, kayu & bambu, benang & kain, kaca & kerami, serta  bekas kemasan. Dapat dikatakan bahwa media loose part dapat dicari dilingkungan sekitar. Maka dari itu, media ini sangat ramah lingkungan, tidak mengeluarkan banyak biaya, namun memiliki banyak manfaat didalamnya. Menggunakan media ini juga membutuhkan proses penyaringan bahan mulai dari baik atau tidak untuk anak usia dini sampai bahan yang tidak membahayakan anak usia dini.

Loose part ini merupakan media atau perantara dalam proses pembelajaran, dan sangat memungkinkan digunakan dalam berbagai metode, baik itu ekplorasi berbagai media, metode proyek untuk menciptakan sesuatu, demonstrasi dari guru untuk menjelaskan jenis-jenis loose parts dan membuat suatu karya, serta metode lainnya. keistimewaan media ini adalah menggunakan  berbagai bentuk media, berbagai komponen benda, berbagai cara untuk digunakan, berbagai warna menarik dalam 1 kegiatan proses pembelajaran. Pembelajaran ini dapat menjadi strategi pembelajaran untuk anak dalam mengembangkan dan mengasah berbagai keterampilan dibandingkan menggunakan mainan buatan atau mainan yang sudah jadi karena media loose part lebih menggunakan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar. Hal ini dapat meningkatkan Kreatif, Imajinatif, Kooperatif, Aktif, Kritis, Inovatif, sebagaimana prinsip yang diterapkan pada media loose part. Membuat anak berpikir bahwa barang bekas bisa dijadikan bahan yang menarik. Manfaat lainnya adalah saat anak-anak bermain diluar ruangan dengan menggunakan media loose part dapat mendukung anak usia dini untuk memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi, mereka dapat memiliki kesempatan untuk mencoba dan melibatkan diri entah itu bertanya, mengikuti step by step dan mengamati.

Namun pembelajaran media loose part memiliki kekurangan yaitu, media ini memerlukan perhatian khusus guru yang menggunakan media ini harus memerhatikan sikap anak menghadapi benda-benda loose part. Contohnya seperti, tongkat kayu dilihat orang dewasa tongkat bisa menjadi pedang samurai dan digunakan untuk membasmi segala macam kejahatan namun lain lagi pandangan anak usia dini tongkat dapat digunakan untuk memukul temannya, memukul benda-benda disekitarnya hingga rusak, manik-manik yang ditempelkan pada kertas, namun hal ini dapat dikhawatirkan tertelan oleh anak yang masih belum memahami dan mengira itu permen. Maka dari itu, guru harus benar-benar mendampingi anak saat proses pembelajaran menggunakan media loose part.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline